TASIKMALAYA | Priangan.com — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tasikmalaya bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Pangandaran terus memperkuat sinergi dalam mendorong literasi dan inklusi keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bagian Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi Perlindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis (PEPK dan LMS) OJK Tasikmalaya, Dendy Juandi, mewakili Plt. Kepala OJK Tasikmalaya dalam Rapat Pleno TPAKD Pangandaran di Kantor Bupati Pangandaran, Rabu (30/4/2025).
“Sebagai daerah dengan potensi sektor pariwisata dan perikanan, Pangandaran memiliki peluang besar untuk meningkatkan perekonomian melalui program-program inklusi dan literasi keuangan, khususnya bagi UMKM,” ujar Dendy.
Salah satu program yang menjadi fokus adalah Business Matching atau “Bangbara” (Bangga Buatan Pangandaran Juara), yang bertujuan mempertemukan pelaku UMKM dengan perbankan guna mempermudah akses pembiayaan. Program ini akan diawali dengan pelatihan bagi UMKM pemula agar dapat mengembangkan produk dan jasa pasca pendanaan.
Rapat turut dihadiri oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Pangandaran, Apip Winayadi, perwakilan Bank Indonesia KPw Tasikmalaya, serta perwakilan industri jasa keuangan dan anggota TPAKD Pangandaran lainnya.
Apip dalam kesempatan tersebut menegaskan pentingnya kolaborasi antar pihak dalam menyukseskan lima program kerja TPAKD tahun 2025, yaitu: Sarupaning (Satu Pelajar Satu Pembukaan Rekening); Sabilulungan (Disabilitas Unggul Keuangan); Bangbara (Bangga Buatan Pangandaran Juara); OKE GAIS (Optimalisasi Kegiatan Edukasi Gerakan Aku Investor Saham) dan Simpay (Sisikepan Mantep Payunkeun Syariah).
Sebelumnya, pada Selasa (29/4), TPAKD Kota Banjar juga menggelar rapat pleno di Kantor Wali Kota Banjar. Dendy Juandi menyampaikan apresiasi terhadap capaian program kerja tahun 2024, terutama program unggulan Asuransi Mikro Pekerja Informal Banjar (SiRoker Manja) yang melampaui target dengan realisasi sebesar 106%.
Untuk tahun 2025, TPAKD Kota Banjar menetapkan sembilan program kerja yang mencakup berbagai sektor keuangan, yakni: Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), SiRoker Manja, Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), Digitalisasi Keuangan, Business Matching, Agen Laku Pandai, Tabungan Emas, Edukasi Keuangan Syariah, Dan Sekolah Pasar Modal (SPM).
Wali Kota Banjar Sudarsono dalam sambutannya menekankan pentingnya inklusi keuangan dalam mendorong potensi ekonomi lokal dan mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berkomitmen mendukung implementasi program TPAKD secara terukur dan terkoordinasi.
OJK menyatakan komitmennya untuk terus memperkuat kerja sama dengan seluruh pihak dalam TPAKD, guna mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat di wilayah kerja Tasikmalaya dan sekitarnya. (yna)