TASIKMALAYA | Priangan.com – Sosok muda asal Kampung Karangiuh, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, ini berhasil membuktikan kalau sektor peternakan masih menyimpan potensi besar jika dikelola dengan serius. Ia adalah Widiana Hilmi. Seorang petani milenial yang sukses mengembangkan usaha ternak itik Cihateup.
Ditemui di sela-sela kesibukannya pada Sabtu, 19 Juli 2025, pria berusia 32 tahun itu bercerita bahwa ketertarikannya pada dunia peternakan sudah tumbuh sejak duduk di bangku sekolah dasar. Semuanya berawal dari hobi yang diwariskan sang ayah. Saat anak-anak lain sibuk bermain, Widiana justru lebih senang menghabiskan waktu luangnya untuk merawat itik.
“Saya mulai belajar beternak sejak duduk di bangku kelas dua SD, sekitar tahun 2002, dulu jumlahnya tak lebih dari 20 ekor. Saya belajar memelihara itu dibimbing oleh ayah saya. Dulu, hasil telurnya saya jual ke teman dan guru saya di sekolah,” kata dia.
Seiring berjalannya waktu, itik-itik yang dipeliharanya tumbuh dan terus berkembang. Sampai saat ini, ia mengaku sudah memiliki ribuan ekor Itik. Hampir setiap waktu, Widiana bisa memanen hasil dari peternakannya itu.
Praktis, pundi-pundi rupiah pun mengalir deras dari usahanya ini. Dalam sebulan jutaan uang dihasilkan dari penjualan telur maupun daging unggas yang satu ini. Widiana menyebut, kalau urusan potensi pemasaran produk, Itik Cihateup ini sangat menjanjikan. Ada banyak pasar. Buktinya, selain berhasil menjual ke berbagai daerah lain di Indonesia, Itik Cihateup dari peternakan Primadona Farm miliknya ini juga menembus pasar ekspor.
“Alhamdulillah, untuk ekspor ada, kita sudah masuk ke beberapa negara, seperti Brunei, Malaysia, dan Singapura. Kalau di pasar nasional saya biasa masukin ke rumah-rumah makan yang butuh daging itik ini. Kebetulan saya juga ditunjuk oleh pemerintah daerah untuk jadi offtaker dalam program swa sembada pangan,” bebernya.
Di sisi lain, pria bertubuh gempal ini juga kerap menorehkan prestasi dalam bidang peternakan. Itu bisa dilihat dari sederet prestasi yang berhasil diraih. Misalnya, dalam penyelenggaraan Hari Krida Pertanian dan Pesta Patok Jawa Barat, pria yang satu ini tercatat menjadi juara umum selama lima tahun berturut-turut. Baru-baru ini, Widi juga kembali menorehkan prestasinya sebagai juara 1 Wirausaha Berprestasi tingkat Jawa Barat kategori Agro Teknologi.
“Alhamdulillah, selama ini pemerintah daerah banyak bantu saya, terutama lewat Program Swa Sembada Pangan. Peternakan saya ditunjuk sebagai offtaker untuk memenuhi kebutuhan pangan,” tegasnya. (wrd)
