BEIJING | Priangan.com – Di tengah ketegangan AS dan Cina akibat kebijakan tarif impor AS yang baru, terdapat isu Presiden AS Donald Trump melakukan panggilan telepon dennen Presiden Cina Xi Jinping. Pada 28 April 2025 Kementerian Luar Negei Cina membatah klaim tersebut.
Cina dan AS tengah berada di peperangan tarif pasca Trump memukul Cina dengan tarif impor hingga mencapai 145%, yang sebelumnya dibalas Cina dengan tarif resiprokal sebesar 125%. Tak hanya itu, baru-baru ini Trump mengancam Cina dengan tarif 245%.
Perang tarif antara kedua negara tersebut menyebabkan eskalasi ekonomi global yang mengharuskan kedua negara mencapai kesepakatan tarif. Dalam sebuah wawancara, Trump mengatakan pada hadi jumat bahwa Washington tengah melakukan pembicaraan dengan Cina untuk menghentikan eskalasi.
Tak hanya itu, Trump juga mengatakan bahwa Presiden Xi Jinping telah melakukan panggilan telepon “Beliau sudah menelpon. Dan saya rasa itu bukan tanda kelemahannya,” ungkap Trump dalam wawancara di majalah Time pada hari Jum’at.
Namun, Beijing secara tegas membatah adanya pembicaraan yang dilakukan kedua negara dan menekankan bahwa Washington telah “menyesatkan publik”, terlebih perang tarif antara Cina dan AS menjadi sorotan global.
Trump bersikeras bahwa pemerintahannya telah melakukan komunikasi dengan pejabat Cina dalam pembicaraan perdagangan sejak minggu lalu. Tak hanya itu, Trump juga mengklaim akan mempertimbangkan kebijakan dalam menurunkan tarif terhadap Cina.
Cina menegaskan bahwa negaranya akan terus menekankan kepentingan negaranya dan menekankan AS untuk membatalkan semua tuntutan yang merupakan “sepihak” dalam menyelesaikan perang tarif dengan Beijing. Cina menegaskan tidak akan mundur, dan akan terus menghadapi kebijakan Trump. (Zia)