MILWAUKEE | Priangan.com – Pada malam pertama Konvensi Nasional Partai Republik pada Senin (15/7), Donald Trump menampilkan dirinya dengan gemilang di hadapan pendukung setia partai di Milwaukee.
Meskipun mengenakan perban tebal menutupi telinganya setelah hampir menjadi korban serangan pembunuhan, Trump menerima sambutan meriah dengan para pendukung setianya.
Mantan presiden ini, yang dalam beberapa hari terakhir menjadi sorotan setelah serangan oleh seorang pria bersenjata di acara kampanyenya di Pennsylvania, akan resmi menerima pencalonan partai dalam pidato utama pada hari Kamis (11/7). Trump akan menghadapi Presiden Demokrat Joe Biden dalam pemilihan yang akan datang pada tanggal 5 November.
Konvensi ini dimulai dengan penuh semangat, meskipun bayang-bayang insiden penembakan masih membayangi acara tersebut. Selama sesi pertama, pemimpin Republik menyoroti isu-isu seperti inflasi dan kritik terhadap pemerintahan Biden.
Senator JD Vance, yang diumumkan sebagai calon wakil presiden Trump, hadir sebagai salah satu sorotan utama. Meskipun awalnya kritis terhadap Trump pada tahun 2016, Vance telah menjadi pembela yang gigih atas klaim Trump tentang kecurangan dalam pemilu 2020. Namun, sikap konservatifnya, terutama dalam isu aborsi, mungkin memengaruhi daya tariknya terhadap pemilih moderat.
Pada sisi lain, Biden dan Demokrat lainnya mengkritik Vance atas pandangannya yang keras terhadap hak reproduksi, menyoroti perbedaan yang tajam antara dua arah politik yang saling bertentangan.
Trump juga mengalami kemenangan hukum lainnya menjelang konvensi, membatalkan tuntutan federal terhadapnya yang menuduhnya menyimpan dokumen rahasia setelah kepresidenannya. Namun, tantangan hukum lainnya masih mengintai, termasuk kasus di New York terkait upaya penutupan pembayaran diam-diam kepada Stormy Daniels.
Kendati begitu, konvensi ini memperlihatkan Trump dalam cahaya yang berbeda, dengan upaya keras untuk menyoroti persatuan nasional di tengah ketegangan politik yang meningkat. Meskipun demikian, tantangan besar menanti, baik dari sudut pandang hukum maupun politik, menjelang pemilihan presiden yang semakin mendekat. (mth)