Daily News

Trump Ditembak Saat Kampanye, Biden: Tak Ada Tempat Bagi Kekerasan Politik di AS

Donald Trump Selamat dari Percobaan Pembununhannya | REUTEURS

BUTLER | Priangan.com – Amerika Serikat diguncang oleh insiden percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden Donald Trump, yang terjadi saat ia menghadiri acara kampanye di Butler, Pennsylvania pada hari Sabtu (13/7). Serangan ini tidak hanya mengancam nyawa Trump, tetapi juga menyoroti ketegangan politik yang semakin memanas di negara ini.

Menurut laporan dari tempat kejadian, seorang pria bersenjata berhasil mendekati Trump dari atap gedung dengan senapan AR-15. Tembakan yang dilancarkan mengenai telinga kanan Trump, menyebabkan luka dan membuatnya berlumuran darah. Meskipun terkejut, Trump dilaporkan dalam keadaan stabil dan tidak mengalami cedera yang mengancam nyawa.

Korban lain dari insiden ini adalah seorang penonton yang tewas dalam kekacauan tersebut, sementara dua lainnya mengalami luka-luka. Agen Secret Service segera menanggapi dengan menembak mati tersangka, yang diidentifikasi sebagai Thomas Matthew Crooks dari Bethel Park, Pennsylvania. FBI sedang menyelidiki motif di balik serangan ini dan mengklarifikasi bahwa senjata yang digunakan tersangka dibeli secara legal.

Reaksi terhadap percobaan pembunuhan ini tersebar luas di seluruh Amerika Serikat. Presiden Joe Biden mengutuk keras insiden tersebut dalam pidato televisi langsung dari Ruang Oval Gedung Putih. Biden menegaskan bahwa kekerasan politik tidak memiliki tempat di Amerika Serikat dan menyerukan agar retorika politik yang memanas dihentikan.

“Tidak ada tempat di Amerika untuk kekerasan semacam ini, untuk kekerasan apa pun. Titik. Tidak ada pengecualian. Kita tidak bisa membiarkan kekerasan ini menjadi hal yang biasa,” katanya.

Meskipun insiden ini menimbulkan kekhawatiran akan keamanan, Trump tidak mengubah rencana untuk menerima nominasi resmi Partai Republik di Konvensi Nasional yang akan dimulai pekan ini di Milwaukee. Dia menegaskan komitmennya untuk melanjutkan kampanyenya meskipun tantangan keamanan yang dihadapinya.

Tonton Juga :  Kekuatan DPRD di Parlemen, Muslim; DPRD Kota Tasik Terus Laksanakan Fungsinya Seoptimal Mungkin

Bethel Park, tempat tinggal tersangka, terkejut mendengar bahwa seseorang dari komunitas mereka terlibat dalam percobaan pembunuhan terhadap mantan presiden.

Warga setempat menggambarkan insiden ini sebagai cerminan dari ketegangan politik yang semakin meningkat di Amerika Serikat, dengan harapan agar kedamaian dapat dipulihkan di tengah perbedaan pendapat yang ada.

Insiden ini menandai peringatan serius bagi negara ini, yang terakhir kali mengalami serangan serupa pada tahun 1981 ketika Presiden Ronald Reagan menjadi target percobaan pembunuhan.

Masyarakat Amerika Serikat kini dihadapkan dengan tugas untuk memperkuat keamanan dan menjaga perdamaian dalam suasana politik yang semakin tegang menjelang pemilihan umum mendatang. (mth)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: