Trump Ancam Uni Eropa dengan Tarif 50%, Hubungan Perdagangan Memanas

WASHINGTON | Priangan.com — Ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan Uni Eropa kembali mencuat setelah mantan Presiden Donald Trump, melalui platform media sosialnya, menyatakan niat untuk memberlakukan tarif impor hingga 50% terhadap produk asal Eropa.

Pernyataan itu muncul di tengah masa penangguhan tarif selama 90 hari yang diumumkan sebelumnya.

Trump, yang dikenal dengan pendekatan proteksionis dalam kebijakan perdagangannya, menyampaikan ketidapuasan atas hasil negosiasi dengan Uni Eropa. Menurutnya, pembicaraan tersebut tidak membuahkan hasil yang konkret.

“Tidak ada hasil yang kami dapat dari diskusi itu. Uni Eropa hanya ingin keuntungan sepihak,” tulis Trump di platform Truth Social pada Jumat, 23 Mei 2025.

Ia menuduh Uni Eropa telah menyebabkan defisit perdagangan AS sebesar USD 250 miliar. Dalam unggahannya, Trump menyebut Uni Eropa melakukan praktik perdagangan yang merugikan dan menuding mereka memiliki niat dominan sejak awal berdirinya blok tersebut.

“Mereka bisa menjual jutaan mobil dan produk pertanian ke AS, tapi kami nyaris tidak punya akses pasar ke sana,” tegasnya.

Sebelumnya, pada April 2025, Trump telah merilis daftar tarif baru yang ditujukan pada puluhan negara. Untuk Uni Eropa, tarif umum sebesar 20% direncanakan, ditambah tarif 25% khusus untuk sektor logam dan otomotif. Namun, penerapan tarif itu ditangguhkan sementara untuk membuka ruang dialog.

Meski negara-negara mitra dagang telah mencoba merespons dengan diplomasi, Trump mengklaim upaya tersebut tidak menghasilkan kompromi yang memadai. Kini, ancaman penerapan tarif hingga 50% terhadap Uni Eropa menandai babak baru dalam potensi eskalasi perang dagang lintas Atlantik.

Langkah ini dinilai sejumlah pengamat sebagai strategi politik menjelang tahun pemilu, di mana Trump ingin kembali menegaskan posisinya sebagai pembela industri domestik dan pekerja Amerika.

Lihat Juga :  Pemprov Jabar Targetkan Investasi 2025 Naik, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Hingga 5,6 Persen

Jika kebijakan tarif tersebut benar-benar diterapkan pada 1 Juni mendatang, hubungan ekonomi antara AS dan Uni Eropa berpotensi terguncang, dengan kemungkinan balasan tarif dari pihak Eropa. (Zia)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos