Trauma Psikologis Menghantui Ratusan Siswa Korban Keracunan MBG di Rajapolah

TASIKMALAYA | Priangan.com – Kecemasan dan trauma kini membayangi ratusan pelajar di Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, usai insiden keracunan massal yang terjadi pada Rabu (30/4/2025).

Sebanyak 400 siswa dari jenjang TK hingga SMP, termasuk beberapa guru, mengalami gejala mual, muntah, dan diare usai menyantap menu dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Meski kondisi fisik mulai membaik, banyak anak kini takut makan di sekolah dan mengalami gangguan emosional ringan.

Dina (9), siswa kelas 3 SDN Rajapolah, menceritakan bahwa perutnya terasa panas dan mual usai menyantap lauk ayam bumbu dari menu MBG. “Awalnya enak, tapi pas sampai rumah, langsung sakit perut. Teman-teman banyak yang dibawa ke klinik,” ujarnya dengan suara lirih saat ditemui di Puskesmas Rajapolah yang masih dipasangi infus oleh tenaga medis.

Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya menyebut saat ini jumlah korban yang terdata mencapai sekitar 400 orang. Kepala Dinas, Dadan Wardana, menegaskan bahwa tim sudah diterjunkan ke lapangan untuk mengumpulkan data dan memastikan penyebab keracunan.

“Kami turun bersama pihak kecamatan, sejauh ini data korban memang terus berkembang. Tapi kami tidak ingin berspekulasi, semua harus menunggu hasil lab,” jelasnya saat ditemui usai menghadiri upacara Hari Pendidikan Nasional di Setda Kabupaten Tasikmalaya.

Meskipun sebagian besar korban kini dalam kondisi membaik, trauma psikologis mulai terasa. Beberapa anak dikabarkan menolak makan di sekolah sejak kejadian. Guru-guru pun mengaku kesulitan menenangkan murid yang masih terbayang-bayang peristiwa tersebut.

“Anak-anak jadi takut makan. Bahkan ada yang menangis saat dibagikan makanan, karena masih ingat kejadian kemarin,” ungkap Rina, guru kelas SDN Cibahayu.

Saat ditanya soal kelanjutan program MBG, Dadan menegaskan bahwa saat ini fokus utama adalah pemulihan dan pendataan korban. “Program ini niatnya baik, tapi jelas butuh manajemen yang ketat dan pengawasan ekstra,” ujarnya.

Lihat Juga :  Presiden Prabowo Subianto Bakal Bentuk Dewan Pertahanan Nasional

Pihak Dinas Pendidikan juga meminta masyarakat tidak menghakimi secara sepihak. Proses investigasi masih berlangsung dan hasil laboratorium diharapkan bisa memberi titik terang dalam beberapa hari ke depan.

Lihat Juga :  Menyongsong Babak Kualifikasi Porprov 2025, FAJI Kota Tasik Gelar Seleksi Atlet

Hingga berita ini diturunkan, sebagian korban masih menjalani perawatan ringan di rumah masing-masing maupun di puskesmas setempat. Para orang tua kini berharap agar ada kejelasan dan jaminan keamanan sebelum program makan gratis kembali dilanjutkan di sekolah-sekolah. (yna)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos