Historia

Tragis Nasib Para Pemberontak PKI di Ciamis; Hendak Gulingkan Bupati, Malah Berakhir Dihukum Mati

Alun-alun Ciamis, tempat di mana para pemberontak PKI dieksekusi gantung. | Priangan.com/Ilham

CIAMIS | Priangan.com – Ada banyak aksi pemberontakan yang pernah dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Beberapa di antaranya adalah Gerakan 30 September 1965 atau G30S-PKI dan Pemberontakan Madiun 1948. Namun, jauh sebelum dua peristiwa nahas itu, partai beraliran komunisme ini juga ternyata pernah melakukan aksi serupa.

Gerakan pemberontakan PKI pertama terjadi pada tahun 1926. Kala itu, lewat kongres yang diselenggarakan di Prambanan pada 25 Desember 1925, PKI sepakat untuk melakukan aksi pemberontakan pertamanya di kawasan Jawa Barat dan Sumatra. Kabupaten Ciamis, menjadi salah satu daerah operasi mereka.

Ya, memasuki tahun 1926, PKI memulai operasinya. Di kawasan Galuh, mereka hendak menggulingkan pemerintahan yang kala itu dipimpin oleh Bupati Sastrawinata. Ada beberapa alasan mengapa ia jadi target operasi. Konon, sosok yang juga keturunan Adipati Galuh Kertabumi ke-1 itu dikenal dekat dengan kompeni. Di bawah kepemimpinannya juga, banyak kebijakan yang dinilai merugikan kaum buruh dan para petani.

Operasi PKI di Ciamis ini dipimpin oleh sedikitnya tiga tokoh komunis, yaitu Egom, Hasan, dan Dirga. Dalam melancarkan aksinya, mereka mula-mula menggelar pertemuan rahasia di sebuah tanah kuburan di kawasan Imbanagara. Dari hasil pertemuan itu mereka sepakat menculik Bupati Sastrawinata dan Asisten Residen Ciamis untuk kemudian dibunuh.

Setelah menggelar pertemuan rahasia, mereka bergerak ke kawasan Alun-alun. Di sana, PKI sempat membakar sebuah rumah sebelum akhirnya tiba di depan Gedung Bupati. Di halaman gedung itu, mereka kemudian terlibat perkelahian dengan sejumlah Opas (penjaga).

Nasib untung berada di pundak Bupati Sastrawinata. Pada malam kejadian, ia sedang tak berada di sana. Ia diketahui tengah tidur di rumah istri mudanya. Hal yang sama terjadi pada Asisten Residen Ciamis. Saat kejadian berlangsung, ia beserta keluarganya berhasil selamat pasca kabur menyusuri sungai ke wilayah Sindangkasih.

Tonton Juga :  Tragis Nasib Warga Indo-Belanda Pasca Kemerdekaan Indonesia

Aksi pemberontakan itu pun gagal total. Bupati Ciamis yang mendengar adanya operasi ini lantas langsung meminta para pengawalnya untuk segera melakukan pengejaran. Berbuah manis. Salah seorang anggota PKI yang tengah melarikan diri kala itu berhasil di tangkap di sekitaran Alun-alun Ciamis, lalu disusul oleh penangkapan tiga aktor utama, yaitu Egom, Hasan, dan Dirga.

Setelah menjalani serangkaian proses hukum, mereka bertiga akhirnya dijatuhi hukuman mati. Ketiganya tercatat dieksekusi pada 12-13 November 1927 dengan cara digantung di kawasan Alun-alun Ciamis. (ersuwa)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: