Tragedi Ford’s Theatre:  Tewasnya Presiden AS ke-16

WASHINGTON D.C | Priangan.com – Abraham Lincoln adalah Presiden Amerika Serikat ke-16 yang dikenal luas karena perannya dalam menghapus perbudakan dan memimpin negara melewati masa sulit Perang Saudara. Masa kepemimpinannya berakhir tragis saat ia tewas dalam sebuah serangan di Ford’s Theatre, Washington D.C., pada malam 14 April 1865.

Peristiwa penembakan terjadi saat Lincoln tengah menyaksikan pertunjukan drama Our American Cousin. Seorang aktor bernama John Wilkes Booth, yang dikenal sebagai pendukung Konfederasi, masuk ke dalam teater dan menembak Lincoln dari jarak dekat. Senjata yang digunakan adalah pistol Derringer kaliber 44. Tembakan itu tepat mengenai bagian belakang kepala Lincoln dan membuatnya langsung tak sadarkan diri.

Lincoln kemudian dibawa ke sebuah rumah sakit di dekat lokasi kejadian, namun kondisinya tidak dapat diselamatkan. Ia meninggal dunia pada pagi hari berikutnya, 15 April 1865, sekitar pukul 07.22 waktu setempat. Kematian Lincoln ini tentu mengejutkan masyarakat Amerika dan menjadi salah satu peristiwa paling kelam dalam sejarah negari Paman Sam.

Beberapa hari setelah penembakan, Booth kemudian melarikan diri ke wilayah Maryland selatan bersama David Herold, salah satu rekan konspiratornya. Herold dikenal sebagai sosok yang cukup akrab dengan kawasan tersebut karena masa mudanya sering dihabiskan berburu di hutan.

Selama pelarian, Herold membantu Booth yang terluka dengan membawakan makanan dan informasi dari surat kabar. Mereka sempat menyeberang ke Virginia namun akhirnya terpojok di sebuah lumbung tembakau. Herold pun kala itu menyerah kepada pasukan Union, sementara Booth tewas ditembak saat menolak menyerah.

Berdasarkan pengakuan Herold, diketahui bahwa John Wilkes Booth sebenarnya telah lama menyusun rencana terhadap Lincoln. Pada awal 1864, ia sempat merancang upaya penculikan dengan tujuan untuk memaksa pemerintah federal bernegosiasi dan mengakhiri Perang Saudara dengan syarat yang menguntungkan pihak Konfederasi. Rencana itu batal dijalankan karena dinilai sulit untuk berhasil. Meski demikian, Booth tetap merekrut sejumlah orang yang kemudian terlibat dalam pembunuhan Lincoln.

Lihat Juga :  Mengenang Peristiwa Perobekan Bendera Belanda

Selain Herold, ada tiga orang lain yang juga ditangkap dan diadili karena peran mereka dalam konspirasi. Lewis Powell, misalnya,  bertugas menyerang William Seward, Menteri Luar Negeri saat itu, pada malam yang sama ketika Lincoln ditembak. Meski gagal membunuh, Powell sempat melukai Seward dan beberapa anggota keluarganya. Selain itu, ada George Atzerodt yang diberi tugas untuk membunuh Wakil Presiden Andrew Johnson, namun ia tidak menjalankan aksinya dan justru terungkap karena ucapannya sendiri setelah kejadian.

Lihat Juga :  Ganasnya PKI di Sumatera Utara

Mary Surratt, seorang pemilik rumah kos di Washington yang sering digunakan Booth dan kelompoknya untuk bertemu, juga ditangkap. Meskipun ada perdebatan mengenai seberapa besar keterlibatannya, ia tetap dijatuhi hukuman mati bersama ketiga konspirator lainnya. Keempat orang tersebut dieksekusi melalui hukuman gantung pada 7 Juli 1865. (wrd)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos