Historia

Tradisi Ekstrem Suku Dani Papua, Potong Jari Jika Ada Keluarga Meninggal Dunia

Tradisi potong jari ini menjadi salah satu ekstrim yang ada di Indonesia | Instagram Lumentutd-

JAYAPURA | Priangan.com – Sudah bukan rahasia kalau Indonesia sangat kaya akan budaya dan tradisi. Beragamnya ras dan suku menjadi alasan di balik semua itu. Ada banyak budaya maupun tradisi unik di tanah air. Salah satunya adalah tradisi yang dimiliki oleh Suku Dani, Papua.

Sejak dulu, suku ini dikenal sebagai salah satu komunitas adat yang memegang teguh tradisi nenek moyang mereka. Salah satu tradisi unik dan memiliki makna mendalam yang hingga saat ini masih dipertahankan adalah tradisi memotong jari.

Tradisi ini sudah ada sejak lama. Tujuan dari ritual potong jari sendiri bagi mereka merupakan salah satu cara untuk melakukan penghormatan terakhir terhadap keluarga yang meninggal dunia.

Bagi Suku Dani, jari punya makna simbolis yang erat kaitannya dengan harmoni, persatuan, dan kekuatan dalam keluarga. Ketika ada salah satu anggota keluarga, seperti orang tua, pasangan, atau saudara, yang meninggal dunia, pemotongan jari dilakukan sebagai ekspresi duka mendalam sekaligus pengorbanan pribadi.

Dalam pealksanaannya, proses ritual tersebut akan diawali dengan melilitkan benang pada jari yang akan dipotong. Proses ini punya tujuan medis, yakni untuk mencegah aliran darah sehingga menimbulkan kebas atau mati rasa pada jari sebelum pemotongan dilakukan.

Setelah itu, orang yang dipandang sebagai tetua pun akan mulai membacakan mantra atau doa. Setelah pembacaan doa selesai, maka proses selanjutnya adalah melakukan pemotongan terhadap salah satu jari.

Ada dua metode yang biasa digunakan, pertama, menggigit jari hingga putus, atau menggunakan alat potong seperti pisau hingga kapak. Setelah dipotong, maka bekas luka akan segera ditutupi menggunakan daun khusus untuk mempercepat penyembuhan.

Dalam tradisi ini, jumlah ruas jari yang dipotong disesuaikan dengan hubungan kedekatan almarhum dengan pelaku ritual. Jika kehilangan orang tua misalnya, maka mereka akan memotong dua ruas jari sekaligu, sementara kalau kehilangan sanak saudara, biasanya cukup dengan satu ruas jari saja.

Tonton Juga :  Saya Alimin, Tokoh PKI yang Menyandang Gelar Pahlawan Nasional

Walau terdengar sangat menyeramkan, namun faktnya tradisi ini ada dan masih dipertahankan sampai sekarang. Tradisi pemotongan jari ini, menjadi satu-satunya bentuk penghormatan terakhir mereka terhadap keluarga yang meninggal dunia. (ersuwa)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: