LONDON | Priangan.com – Pasca Menteri Pertahanan Inggris John Healey pada pekan lalu mengatakan London mengirimkan pesan ke Moskow, Pada 2 Juni 2025 Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengumumkan Rencana Pertahanan Strategis dan menuju status siaga perang.
Kabinet Stramer tengah menyiapkan Rencana Pertahanan Strategis yang mecakup peningkatan program persenjataan. Pada pengiriman pesan ke Moskow, London mengatakan akan mengalokasikan dananya sebesar miliaran pound untuk membuat parik persenjataan yang baru, dan teknologi persenjataan lainnya.
Starmer mengungkapkan bahwa rencananya merupakan bentuk pengutamaan terhadap NATO dan menegaskan bahwa “Kami sedang bergerang menuju kesiapan perang.”. Starmer juga berkomitmen untuk menjadikan Inggris menjadi “Negara yang siap tempur, dilengkapi dengan aliansi terkuat dań kemampuan paling canggih,” ungkapnya di Glasgow.
Starmer menganggap bahwa Rencana Pertahanan Strategis tersebut memiliki “kontribusi terbesar bagi NATO sjak pendiriannya,”. Starmer juga menjelaskan bahwa rencananya tersebut telah melklui penelitian dan menganggap bahwa Inggris akan lebih mematikan di 2035 mendatang.
Tidak hanya itu, Starmer menegaskan bahwa dalam Rencana Pertahanan Strategisnya, pemerintahannya akan meningkatkan pengeluaran pertahanan menjadi 3% dari PDB. Pengeluaran tersebut akan melalui dividen perdamaian yang diubah menjadi dividen pertahanan.
Perdana Menteri tersebut menganggap bahwa Moskow telah melakukan provokasi dan menganggap Rusia sebagai ancaman pasca ‘agresi’ di perairan Inggris yang menigkatnya biaya hidup di Inggris dan dianggap telah merugikan pekerja Inggris.
Menanggapi rencana pertahanan dan tuduhan Inggris, Anggota Parlemen Rusia Aleksey Pushkov mengatakan dengan tegas bahwa Inggris tidak dapat sejajar dengan Rusia, AS, dan China. (zia)
