KIEV | Priangan.com – Presiden Ukraina, Vladimir Zelensky, semakin khawatir akan keselamatan dirinya seiring eskalasi konflik dengan Rusia, kata para pejabat dalam sebuah laporan yang diterbitkan oleh Reuters hari Sabtu (13/7).
Sebuah pejabat senior Eropa mengungkapkan bahwa Zelensky telah menjadi “semakin paranoid” terhadap dugaan upaya Rusia untuk membunuhnya dan mengganggu stabilitas kepemimpinan Ukraina.
Menurut Reuters, laporan ini didasarkan pada wawancara dengan delapan pejabat Ukraina dan asing saat ini maupun sebelumnya, serta beberapa teman dan kolega dari masa lalu Zelensky. Mereka menggambarkan Zelensky sebagai seorang pemimpin yang semakin teguh dan tegas, namun juga lebih rentan terhadap paranoia akibat tekanan dan kelelahan yang terus menerus.
Zelensky, yang sebelumnya dikenal sebagai seorang komedian TV, secara resmi mengakhiri masa jabatannya pada bulan Mei tanpa menggelar pemilihan umum baru, dengan alasan darurat militer yang diberlakukan di Ukraina akibat konflik berkepanjangan dengan Rusia.
Presiden Ukraina ini telah beberapa kali mengklaim bahwa Moskow telah berupaya membunuhnya, meskipun tidak menyertakan bukti konkret. Pada bulan Mei, Dinas Keamanan Ukraina menangkap dua kolonel yang diduga direkrut oleh Rusia untuk melancarkan serangan terhadapnya.
Pihak berwenang Rusia membantah klaim ini. Dmitry Polyansky, wakil duta besar Rusia untuk PBB, menyatakan bahwa Rusia tidak memiliki rencana untuk mengeliminasi Zelensky.
Selama konflik ini, Zelensky juga diketahui tidak mentolerir inkompetensi di antara para penasihatnya. Seorang anggota timnya mengungkapkan bahwa Zelensky sering kali menuntut agar para pejabat yang tidak siap segera keluar dari ruangannya.
Para pejabat senior Eropa juga menegaskan bahwa Zelensky telah aktif meminta bantuan dari pendukung asingnya, menekankan perlunya bantuan lebih lanjut dalam menghadapi krisis yang sedang berlangsung.
Mantan menteri pertahanan Ukraina, Aleksey Reznikov, yang dipecat tahun lalu karena tuduhan korupsi, menggambarkan kehidupan Zelensky sebagai “rezim yang kurang tidur,” dengan jadwal yang padat termasuk konsultasi larut malam dan pidato di berbagai forum politik.
Reznikov menambahkan bahwa Zelensky sering kali tidak tahu di mana ia akan bermalam, membawa tas berisi baju ganti dan sikat gigi karena kondisi stres yang menghantuinya sepanjang waktu. (mth)