BANJAR | Priangan.com – Kabar keberangkatan ibadah haji tahun 2026 datang tanpa diduga ke rumah pasangan lansia di Dusun Pangasinan, Desa Binangun, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar. Wiwin Winarsih, 75 tahun, menerima pemberitahuan tersebut pada Rabu, 19 November 2025, dan momen itu langsung membuat suasana keluarga berubah penuh rasa syukur.

Sejak mendaftarkan diri pada 2013, Wiwin mengaku sudah menyiapkan diri menunggu giliran berangkat. Pendaftarannya hanya berjarak sekitar dua bulan dari sang suami, Uen Djuaini, 85 tahun. Meski prosesnya panjang, ia terus berharap bisa pergi bersama.

“Kemarin bapak ada panggilan untuk mengisi kuota lansia yang sudah 80 tahun ke atas. Ternyata hanya bapak yang dipanggil, jadi nggak bisa bersamaan,” ujar Wiwin.

Perjalanan suaminya untuk menunaikan rukun Islam kelima sempat diwarnai ujian. Ia pernah mendapat kesempatan berangkat pada 2025, namun rencana itu batal karena kecelakaan. Informasi terakhir yang diterima keluarga menyebutkan bahwa keberangkatannya kemungkinan mundur lagi, sehingga sempat menimbulkan kekecewaan.

Selang beberapa waktu, kabar baru datang dan memberi kejelasan. Suaminya ditetapkan mendapat jadwal keberangkatan haji untuk tahun 2026 setelah penyesuaian masa tunggu mulai diberlakukan.

“Kami sangat bahagia dan bersyukur. Dengan penantian yang begitu panjang, pemilihan kuota yang begitu banyak akhirnya dapat panggilan ibadah haji tahun 2026, sehingga bisa berangkat haji bersama,” ucapnya.

Sebelumnya Wiwin sempat mendapat perkiraan keberangkatan pada 2032. Namun kebijakan penyesuaian daftar tunggu membuat jadwal itu berubah total. Ia mengaku tidak pernah menyangka bahwa keinginannya untuk menunaikan ibadah bersama suaminya bisa terwujud lebih cepat.

Penyesuaian masa tunggu tersebut berdampak langsung terhadap distribusi kuota di Kota Banjar. Kuota keberangkatan haji untuk tahun 2026 mengalami penurunan signifikan dengan hanya tersedia 10 kursi bagi calon jamaah asal kota itu. (Eri)