TASIKMALAYA | Priangan.com – Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya menetapkan status siaga darurat bencana sejak September 2025 hingga April 2026. Langkah ini diambil sebagai upaya menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang diprediksi meningkat selama musim hujan tahun ini.
Kepala Bidang Darlog BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Cahyono Rahmat, mengatakan penetapan status siaga darurat selaras dengan peringatan yang dikeluarkan BMKG dan pemerintah pusat terkait meningkatnya risiko cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia.
“Indonesia memang sedang berada dalam siklus ancaman hidrometeorologi. Hampir semua kepulauan terdampak cuaca ekstrem yang memicu berbagai bencana,” ujarnya kepada wrtawan, Jumat (5/12/2025).
Menurut Cahyono, bencana hidrometeorologi mencakup banyak kategori, mulai dari gerakan tanah seperti longsor dan retakan, banjir, angin kencang, hingga puting beliung. Faktor pemicunya bisa berasal dari tingginya curah hujan, perubahan tata guna lahan, ataupun kondisi topografi.
Untuk memperkuat kesiapsiagaan, BPBD telah menjalankan berbagai langkah pencegahan, termasuk mitigasi, edukasi masyarakat, hingga simulasi evakuasi.
“Kami terus mengintensifkan penyuluhan terkait tata cara penyelamatan dan langkah pertama saat bencana terjadi,” katanya.
Selain SK Bupati, Gubernur Jawa Barat juga telah menetapkan status siaga darurat serupa. Ditambah lagi, Kementerian Dalam Negeri mengeluarkan surat edaran yang meminta daerah meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi.
Cahyono mengingatkan kecamatan dan desa yang berada di kawasan rawan agar meningkatkan kewaspadaan. Warga yang tinggal di kaki bukit, lereng, atau sepanjang bantaran sungai diminta memperhatikan perubahan kondisi lingkungan sekitar.
“Bagi wilayah risiko tinggi, kewaspadaan ekstra wajib dilakukan. Kenali tanda-tanda bahaya, pantau lingkungan, dan jangan ragu melapor bila ada gejala alam yang mencurigakan,” tegasnya. (yna)

















