Tergelincir Saat Kejar Bola, Pemuda 22 Tahun Hilang di Sungai Cikidang Sukaresik

TASIKMALAYA | Priangan.com – Sebuah insiden tragis terjadi di aliran Sungai Cikidang, tepatnya di sekitar Pintu Air Sura Ka Tiga, Kampung Sandaan Kaler, Desa Banjarsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu siang (25/5/2025). Seorang pemuda bernama Wildan (22), warga Desa Sukapancar, dilaporkan tenggelam saat berusaha mengambil bola voli yang hanyut ke sungai.

Peristiwa ini bermula saat Wildan bersama sejumlah temannya bermain bola voli di area dekat bantaran sungai. Saat permainan berlangsung, bola tiba-tiba terlempar ke arah sungai dan terbawa arus deras. Wildan, yang bermaksud mengambil bola tersebut, turun mendekati sungai dan diduga terpeleset hingga tercebur ke aliran air yang sedang cukup deras akibat hujan yang mengguyur wilayah itu sebelumnya.

Menurut keterangan salah satu saksi mata, Wahab (34), yang saat itu tengah memancing tak jauh dari lokasi kejadian, Wildan sempat terlihat berusaha bertahan dengan memegang sebatang bambu yang mengapung di sungai. Namun, sayangnya, arus yang kuat membuat pegangan Wildan terlepas. Dalam hitungan detik, tubuhnya terbawa arus dan menghilang di balik aliran air keruh.

“Awalnya saya kira dia cuma iseng turun ke sungai. Tapi ternyata dia benar-benar mengejar bola. Pas dia masuk ke sungai, dia sempat berpegangan ke bambu, tapi arusnya kencang sekali. Kami langsung teriak minta tolong, tapi dia sudah tenggelam,” ujar Wahab.

Setelah kejadian itu, warga segera melaporkan insiden tersebut kepada aparat desa setempat yang kemudian diteruskan ke Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Forum Koordinasi Taruna Siaga Bencana (FK Tagana) Kabupaten Tasikmalaya. Tak lama berselang, tim gabungan dari Basarnas, Tagana, TNI, Polri, serta relawan dan warga sekitar langsung melakukan pencarian di sekitar lokasi.

Lihat Juga :  Sungai Meluap, Warga Tanjungsari Dievakuasi di Tengah Banjir Setinggi Dada

Menurut Ayatulloh Romdoni, salah satu anggota FK Tagana yang terlibat dalam operasi pencarian, tim menyisir aliran sungai di sekitar pintu air dan beberapa titik yang dianggap berpotensi menjadi lokasi terperangkapnya tubuh korban.

“Kami melakukan pencarian sejak siang tadi, langsung setelah laporan masuk. Sampai sore hari, pencarian belum membuahkan hasil. Medan yang cukup sulit dan arus sungai yang masih deras menjadi tantangan tersendiri,” ungkap Ayat saat memberikan keterangan.

Lihat Juga :  Menteri Agama RI Bahas Persiapan Haji dan Pemberdayaan Umat dalam Kunjungan ke Arab Saudi

Ayat juga menyebut bahwa korban bukan warga desa lokasi kejadian, melainkan dari desa tetangga namun masih dalam satu wilayah Kecamatan Sukaresik. Hal ini sempat menyulitkan identifikasi awal korban hingga data diri lengkap berhasil dikonfirmasi oleh aparat.

Pencarian akan kembali dilanjutkan pada hari kedua dengan penambahan personel dan alat bantu, termasuk penggunaan perahu karet dan alat pencari bawah air jika memungkinkan.

“Kami akan terus berupaya maksimal. Semoga korban bisa segera ditemukan dan keluarga bisa segera mendapat kepastian,” tambah Ayat.

BPBD Kabupaten Tasikmalaya juga mengimbau masyarakat agar menghindari area sungai yang arusnya meningkat akibat curah hujan tinggi. “Jangan mengambil risiko di wilayah perairan saat kondisi cuaca ekstrem. Keselamatan harus menjadi prioritas,” tegas perwakilan BPBD dalam pernyataan terpisah.

Pencarian akan terus dilakukan hingga korban ditemukan. Warga di sekitar lokasi juga diimbau untuk melaporkan jika melihat tanda-tanda keberadaan korban sepanjang aliran sungai. (yna)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos