PYONGYANG | Priangan.com – Pasca Rusia memuji keberhasilan pasukan Korea Utara dalam perebutan di wilayah Kursk, pada 28 April 2025 Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengkonfirmasi bahwa ia memerintahkan militernya untuk turun ke medan pertempuran.
Pada pekan lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengapresiasi solidaritas mitra strategis negaranya Korea Utara yang telah mengirimkan pasukannya dalam membebaskan wilayah Kursk.
Sementara itu, Jenderal tinga Rusia Valery Gerasimov memuji pasukan Korea Utara yang telah membantu di wilayah Kursk dengan menyebutkan bahwa pasukan tersebut “menunjukan profesionalisme, keberanian, dan kepahlawanan yang tinggi,” ungkapnya.
Dikirimnya Pasukan Korea Utara oleh Kim Jong-un merupakan bentuk perjanjian antara Rusia dan Korea Utara sebagai kemitraan yang strategis dan komperhensif, dan telah berlaku sejak Desember. Perjanjian tersebut menjanjikan bantuan timbal balik apabila terjadi serangan, yang berdasarkan Pasar 51 Piagam PBB.
Kim Jong-un menegaskan bahwa negaranya akan membantu mitranya Rusia dalam memberikan bantuan timbal balik dalam serangan yang bertujuan “memusnahkan penjajah neo-Nazi Ukraina dan mebebaskan wilayah Kursk,” yang pada Agustus tahun lalu Ukraina berhasil menguasai wilayah Kursk.
Namun, Pyongyang menegaskan bahwa pengiriman pasukan Korea Utara di Rusia telah berlandaskan Piagam PBB dan hukum internasional, yang merupakan bentuk implementasi perjanjian pertahanan dan keamanan dengan mitranya Moskow.
Pyongyang dan Moskow telah mengkonfirmasi semua tuduhan Kiev dan Barat dalam keterlibatan pasukan Korea Utara pada konflik Ukraina-Rusia. Kehadiran pasukan Korea Utara di Rusia merupakan bentuk pemenuhan perjanjian kedua negara dalam pertahanan dan keamanan. (Zia)