Daily News

Tekan Prevalensi Stunting, Nurhayati Ajak Masyarakat Tasikmalaya Buat MPASI

TASIKMALAYA | Priangan.com —  Lomba membuat Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) meramaikan gelaran sosialisasi percepatan penurunan Stunting di Desa Bojongsari, Gunung Tanjung, Kecamatan Tasikmalaya, Jumat (15/9). Kegiatan itu dihadiri langsung Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhayati dan juga perwakilan BKKBN.

MPASI diketahui sangat penting, karena merupakan salah satu unsur yang dapat mempengaruhi stunting, jika diberikan kurang tepat kepada anak.

“MPASI ini perannya sangat vital untuk mencegah stunting, jadi pada acara sosialisasi ini juga ada lomba untuk membuat makanan pendamping tersebut,” kata Nurhayati.

Gelaran lomba memasak MPASI ini sangat meriah karena peserta dikelompokkan menjadi empat grup. Masing-masing grup diminta memasak dengan tema MPASI dan hasilnya langsung dinilai oleh juri.

“Dengan lomba ini maka nantinya akan banyak varian masakan berbasis MPASI, sehingga anak bisa mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan,” tandasnya.

Dijelaskan Nurhayati, para orang tua harus bisa menghidanhkan MPASI yang baik bagi anak-anaknya. Tentu hal ini bisa dilakukan dengan banyaknya pengetahuan akan kandungan nutrisi dalam makanan.

“Para orang tua sebaiknya harus mempelajari bagaimana memberikan MPASI, mengolah makanannya, dan bagaimana keberagaman itu bisa diberikan dengan pangan-pangan lokal yang sudah ada,” ujarnya.

Legislator Dapil Jawa Barat IX ini menjelaskan, upaya menekan angka stunting terus digalakkan semua komponen baik dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah. Salah satu caranya, dengan memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat perihal stunting dan dampaknya bagi anak.

Menurut Nurhayati, sosialisasi di Tasikmalaya ini perlu digalakkan dengan menyasar kepada desa-desa yang masih tinggi angka stuntingnya. “Tentu dengan adanya sosialisasi semangat untuk menekan angka stunting akan terus meningkat, apalagi didalam sosialisasi juga ada lomba masak untuk MPASI kepada anak,” kata Nurhayati.

Tonton Juga :  Menunggu Peraturan Bupati Tasik tentang Kawasan Tanpa Rokok

Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, angka stunting di wilayah itu masih cukup tinggi yakni mencapai 14 ribu anak. Menurut Nurhayati, Stunting bisa terjadi karena berbagai faktor, termasuk dari ibu hamil, kurang tersedianya air bersih, jarak kehamilan dan sebagainya.

“Dengan sosialisasi ini bisa menambah wawasan kepada masyarakat agar bagaimana cara menangani stunting yang kini juga problem nasional kita,” tandasnya.

Politisi PPP itu menegaskan terus berupaya mendukung kegiatan sosialisasi dan juga pelatihan membuat MPASI, sehingga bayi tetap mendapatkan asupan gizi yang baik.

“Insya Allah dengan banyak kegiatan ini bisa menurunkan dan menuntaskan angka stunting di Jawa Barat, khusunya Tasikmalaya.

Legislator dari Dapil Jawa Barat IX ini menekankan jika stunting bisa diturunkan secara maksimal dengan kerjasama yang baik antar kelompok dan komponen yang ada di masyarakat. (wrd)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: