Tegaskan Uni Eropa Wajib Kembalikan Aset Rusia, Putin Ingatkan Risiko Sistem Keuangan Global

MOSKOW | Priangan.com – Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan Uni Eropa pada akhirnya wajib mengembalikan aset negara Rusia yang dibekukan sejak konflik Ukraina. Pernyataan itu disampaikan Putin pada Sabtu, 20 Desember 2025, disertai peringatan bahwa setiap upaya pemanfaatan dana tersebut berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan global.

Sejak 2022, negara-negara Uni Eropa membekukan sekitar 300 miliar dolar AS aset Rusia. Sebagian besar dana itu tersimpan di Euroclear, lembaga kliring yang berbasis di Belgia. Dalam beberapa bulan terakhir, Uni Eropa mendorong rencana penggunaan aset tersebut sebagai jaminan pinjaman bagi Ukraina, bahkan menyiapkan kerangka hukum baru untuk memperpanjang pembekuan dalam jangka panjang.

Rencana tersebut belum sepenuhnya berjalan. Dalam pertemuan tingkat tinggi Uni Eropa, para pemimpin blok gagal mencapai kesepakatan terkait skema pinjaman berbasis aset Rusia. Sebagai langkah sementara, Uni Eropa memilih meningkatkan penerbitan utang bersama untuk mendanai kebutuhan Ukraina dalam jangka pendek.

Dalam konferensi pers akhir tahun, Putin kembali memperingatkan bahwa pemanfaatan aset Rusia, baik secara langsung maupun tidak langsung, akan dipandang sebagai tindakan pencurian. Menurutnya, langkah itu berisiko merusak kepercayaan internasional terhadap lembaga keuangan Eropa dan Uni Eropa secara keseluruhan.

“Selain mencederai reputasi, tindakan semacam itu dapat mengguncang fondasi tatanan keuangan modern,” ujar Putin. Ia menegaskan setiap dana yang diambil, dengan cara apa pun, pada akhirnya tetap harus dikembalikan kepada Rusia.

Putin turut mengkritik gagasan penggunaan aset Rusia sebagai jaminan pinjaman. Ia menilai kebijakan tersebut justru akan menambah beban fiskal negara-negara Uni Eropa. Pinjaman semacam itu, menurutnya, tetap tercatat sebagai utang publik dan berpotensi memperberat tekanan anggaran, terutama bagi negara dengan rasio utang tinggi seperti Prancis.

Lihat Juga :  Revolusi Bolshevik 1917: Lahirnya Negara Komunis Pertama di Dunia

Rusia selama ini menentang pembekuan aset tersebut dan menempuh jalur hukum. Bank Sentral Rusia menyatakan akan memperluas gugatan ke sejumlah bank Eropa yang terlibat dalam penyitaan serta penyimpanan aset negara Rusia. (Zia)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos