GARUT | Priangan.com — Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Garut pada tahun 2025 ini menghadapi tantangan besar. Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dibebankan kepada bidang olahraga melonjak tajam, bahkan lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Jika pada tahun 2024 lalu PAD hanya ditopang oleh satu aset yaitu Sarana Olahraga (SOR) Kerkhof dengan capaian di bawah Rp500 juta, maka tahun ini targetnya meroket menjadi Rp1,235 miliar. Kenaikan drastis ini disebabkan oleh mulai dioperasikannya SOR Adiwijaya sebagai sumber pendapatan baru setelah memiliki payung hukum berupa Peraturan Daerah (Perda).
“Tahun lalu PAD kita hanya dari SOR Kerkhof. Sekarang, karena Adiwijaya sudah ada Perdanya, maka tahun ini ikut menyumbang PAD. Otomatis target kita naik,” ujar Kepala Dispora Garut, Ade Hendarsyah, usai menghadiri ekspose PAD bersama Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, di Kantor Bupati, Senin (16/6/2025).
Ade menjelaskan, hingga pertengahan Juni ini, capaian PAD dari dua sarana olahraga tersebut baru mencapai sekitar 32 persen. Meski demikian, ia optimistis target bisa tercapai berkat potensi peningkatan dari sejumlah sektor seperti tarif parkir, tiket masuk, dan sewa fasilitas olahraga, yang kini sudah mengalami penyesuaian berdasarkan Perda terbaru.
Ia menambahkan, masih ada ruang untuk meningkatkan pendapatan, terutama dari SOR Kerkhof. Salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah penambahan lampu sorot untuk lapangan sepak bola, agar fasilitas tersebut dapat disewakan pada malam hari.
“Kalau bisa dipakai malam, tentu akan menambah jam operasional dan potensi sewa lapangan. Tapi tentu perlu investasi lagi. Mungkin bisa dijajaki kerja sama dengan pihak pengelola Penerangan Jalan Umum (PJU),” kata Ade.
Terkait ekspose yang dilakukan bersama Bupati, Ade menegaskan bahwa tidak ada persoalan krusial yang dibahas. Menurutnya, pertemuan tersebut lebih difokuskan pada penyampaian progres pendapatan serta potensi pengembangan ke depan.
“Pak Bupati hanya ingin melihat bagaimana perkembangan realisasi PAD dan peluang ke depan. Sejauh ini tidak ada yang terlalu kritis, hanya evaluasi dan diskusi peluang,” jelasnya.
Dengan bertambahnya sumber pendapatan dan dukungan regulasi baru, Dispora Garut kini dihadapkan pada tantangan untuk membuktikan bahwa sektor olahraga tidak hanya berfungsi sebagai sarana pembinaan prestasi, tetapi juga bisa menjadi penggerak ekonomi daerah. (Az)