TASIKMALAYA | Priangan.com – Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kini tak perlu lagi repot mencari kartu BPJS Kesehatan saat ingin berobat. Cukup menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau bahkan foto KTP di ponsel, layanan kesehatan di fasilitas kesehatan (faskes) mitra BPJS Kesehatan bisa langsung diakses.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Tasikmalaya, Kgs Hamdani, mengatakan kebijakan ini hadir sebagai bagian dari inovasi untuk mempermudah peserta JKN. Menurutnya, KTP adalah dokumen yang hampir selalu dibawa masyarakat, sehingga dapat menjadi identitas utama saat berobat.
“Kalau tidak membawa KTP fisik, cukup tunjukkan foto KTP di handphone. Bahkan di aplikasi Mobile JKN sudah tersedia kartu digital BPJS Kesehatan yang memiliki fungsi sama,” jelas Hamdani, Jumat (8/8/2025).
Sejak dilakukannya integrasi data, BPJS Kesehatan tidak lagi mencetak kartu fisik. Selain lebih efisien, langkah ini juga mengurangi risiko kartu hilang atau rusak. “Kami ingin proses administrasi semakin ringkas, sehingga fokus peserta tetap pada mendapatkan perawatan terbaik,” ujarnya.
Layanan berobat menggunakan KTP berlaku di seluruh faskes mitra BPJS Kesehatan, mulai dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) seperti puskesmas dan klinik, hingga Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) seperti rumah sakit. Ada ketentuan tambahan, khusus bagi peserta yang berobat di FKTP berbeda dari tempat terdaftar: mereka memiliki jatah maksimal tiga kali kunjungan dalam sebulan.
“Yang penting, pastikan status kepesertaan JKN aktif. Kalau aktif, layanan bisa langsung diberikan tanpa hambatan,” tegas pria asal Palembang yang akrab disapa Dani ini.
Ia menambahkan, kemudahan ini diharapkan tidak hanya membantu masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, tetapi juga mendorong percepatan administrasi di faskes. Dengan begitu, pasien yang membutuhkan perawatan lanjutan bisa segera ditangani tanpa terhambat urusan dokumen.
“Kami akan terus evaluasi program ini agar semakin baik. Harapannya, semakin banyak peserta JKN yang terbantu, dan tidak ada lagi cerita orang tertunda berobat hanya karena kartu tertinggal di rumah,” pungkasnya. (yna)