TASIKMALAYA | Priangan.com – Hujan deras yang terus mengguyur wilayah Kabupaten Tasikmalaya dalam beberapa hari terakhir membuat potensi bencana longsor semakin besar. Tagana Kabupaten Tasikmalaya mengingatkan masyarakat, khususnya pengendara yang melintas di jalan-jalan pegunungan, agar tidak lengah menghadapi ancaman ini.
Ketua Tagana Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adisetya, mengatakan bahwa sejumlah titik di daerahnya memang dikenal rawan longsor. Selain mengancam pemukiman warga, akses jalan utama yang menghubungkan Tasikmalaya dengan daerah sekitar juga tidak luput dari ancaman.
“Kalau hujan deras turun, risikonya sangat tinggi. Banyak jalur yang posisinya berada di bawah tebing, sehingga rawan tertimpa longsoran. Jalur Tasikmalaya–Garut via Salawu salah satunya, itu sudah sering sekali tertutup material saat musim hujan,” ujarnya, Senin (29/9/2025).
Ia menambahkan, para pengendara sebaiknya lebih berhati-hati saat melintas di jalur semacam itu. Jika hujan turun deras, langkah paling aman adalah menghindari perjalanan atau menunggu hujan reda. “Keselamatan jauh lebih penting. Jangan memaksakan diri hanya karena terburu-buru. Banyak kasus kecelakaan terjadi karena orang nekat melintas di jalur rawan,” kata Jembar.
Tidak hanya pengendara, masyarakat yang tinggal di zona merah longsor seperti Salawu, Cigalontang, Karangnunggal, hingga beberapa wilayah perbukitan lainnya juga diminta lebih waspada. Jembar menekankan pentingnya langkah antisipatif, termasuk evakuasi dini jika intensitas hujan cukup lama.
“Kalau hujan terus turun lebih dari dua sampai tiga jam, sebaiknya jangan menunggu tanda bahaya. Segera pindah dulu ke lokasi yang lebih aman. Dengan begitu, risiko bisa diminimalkan,” jelasnya.
Peringatan ini semakin relevan setelah peristiwa longsor di Desa Pusparaja, Cigalontang, Senin dini hari, yang menimbun jalan penghubung empat desa sekaligus. Kejadian tersebut membuktikan bahwa ancaman longsor nyata adanya dan bisa datang kapan saja.
“Bencana itu tidak bisa diprediksi secara pasti, tapi kita bisa mengurangi dampaknya dengan kesiapsiagaan. Warga dan pengendara harus punya kesadaran lebih tinggi menghadapi musim hujan ini,” tutup Jembar. (yna)