Tagana Catat 45 Kasus Kebakaran di Tasikmalaya: Korsleting Jadi Penyebab Utama

TASIKMALAYA | Priangan.com – Sepanjang Januari hingga Oktober 2025, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tasikmalaya mencatat sebanyak 45 kejadian kebakaran yang melanda wilayahnya. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibanding tahun sebelumnya, sekaligus menjadi peringatan serius terhadap lemahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga keamanan instalasi listrik dan sumber api di lingkungan rumah maupun tempat usaha.

Ketua Tagana Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adisetya, mengatakan bahwa mayoritas kasus kebakaran di tahun 2025 disebabkan oleh korsleting listrik. Selain itu, tungku api yang lupa dimatikan juga menjadi penyebab umum, terutama di daerah pedesaan yang masih menggunakan peralatan konvensional untuk memasak atau menghangatkan ruangan.

“Mulai dari kebakaran rumah, warung, hingga pertokoan, sebagian besar disebabkan korsleting listrik. Ada juga yang karena tungku api tidak dimatikan dengan benar,” ujar Jembar saat ditemui di Posko Tagana, Kamis (30/10/2025).

Menurutnya, kejadian kebakaran tidak hanya terpusat di satu kawasan, melainkan tersebar di berbagai kecamatan, termasuk wilayah padat penduduk seperti Singaparna, Mangunreja, Rajapolah, dan Ciawi. “Iya, tersebar di beberapa wilayah, hampir merata. Ini menunjukkan bahwa ancaman kebakaran bisa terjadi di mana saja,” katanya menegaskan.

Tagana bersama unsur BPBD dan Damkar Kabupaten Tasikmalaya kerap turun langsung dalam penanganan darurat kebakaran. Namun, Jembar menilai bahwa penanganan yang cepat tidak akan efektif tanpa pencegahan dari masyarakat.

“Kami selalu siap turun kalau ada laporan, tapi pencegahan jauh lebih penting. Warga harus mulai sadar bahwa korsleting bisa berawal dari hal kecil seperti kabel yang terkelupas atau stop kontak yang longgar,” ujarnya.

Jembar menambahkan, kondisi cuaca ekstrem yang melanda Tasikmalaya dalam beberapa minggu terakhir juga memperbesar potensi terjadinya kebakaran. Hujan deras disertai angin kencang berisiko menyebabkan arus pendek listrik, terutama jika terdapat kebocoran atap rumah yang memungkinkan air masuk ke jaringan kabel.

Lihat Juga :  PSBB Kabupaten Tasik Tidak Boleh Boncengan, Kecuali Keluarga

“Kalau hujan deras dan ada kabel yang rusak lalu terkena air, itu bisa langsung korslet. Makanya kami imbau masyarakat periksa instalasi listriknya secara berkala, jangan tunggu ada percikan dulu,” imbuhnya.

Selain korsleting listrik, faktor kelalaian manusia menjadi penyebab yang tak kalah besar. Banyak kebakaran terjadi karena masyarakat meninggalkan perapian atau membakar sampah di dekat bahan mudah terbakar.

Lihat Juga :  Forkopimda Kota Tasikmalaya Rangkul Komunitas Ojol, Redam Riak dengan Dialog

“Masih banyak yang abai. Padahal satu percikan kecil bisa meluas jadi kobaran api besar,” ujarnya mengingatkan.

Tagana mencatat, kebakaran yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya pada 2025 telah menimbulkan kerugian materi yang cukup besar. Sejumlah rumah dan bangunan semi permanen hangus terbakar, sementara sebagian lainnya mengalami kerusakan parah. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kerugian ekonomi masyarakat akibat kebakaran terus meningkat dari tahun ke tahun.

Untuk itu, Tagana mendorong Pemkab Tasikmalaya memperkuat edukasi mitigasi kebakaran hingga tingkat desa. Sosialisasi tentang penggunaan alat listrik aman, pelatihan penanganan api ringan, serta pemeriksaan kabel dan stop kontak di rumah warga dinilai penting untuk menekan angka kebakaran.

“Kami harap ada sinergi lintas instansi. Bukan hanya saat bencana terjadi, tapi juga dalam pencegahan. Kalau warga paham bahaya korsleting dan tahu cara penanganan awal, dampaknya bisa jauh lebih kecil,” tutur Jembar.

Jembar juga mengajak masyarakat untuk aktif melapor ke aparat terdekat bila melihat potensi bahaya kebakaran, seperti percikan listrik, kabel menggantung, atau aktivitas pembakaran di area padat penduduk.

“Kesadaran kolektif itu kuncinya. Tagana, BPBD, dan Damkar bisa bergerak cepat kalau masyarakat juga responsif,” pungkasnya.

Dengan meningkatnya jumlah kasus kebakaran di 2025, Tagana berharap kesadaran warga akan bahaya listrik dan api bisa semakin tinggi, agar peristiwa serupa tidak terus berulang di masa mendatang. (yna)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos