HANOI | Priangan.com – Dinamika politik di internal Partai Komunis Vietnam menghangat seiring dimulainya rapat dua hari para pejabat senior partai pada Senin, 22 Desember 2025. Forum ini menjadi tahapan penting dalam proses penentuan kepemimpinan nasional untuk lima tahun ke depan.
Pertemuan Komite Sentral tersebut digelar sebagai rangkaian awal menjelang Kongres Partai lima tahunan yang dijadwalkan berlangsung pada 19–25 Januari mendatang. Kongres itu akan menetapkan jajaran pimpinan tertinggi negara sekaligus menentukan arah kebijakan politik dan ekonomi Vietnam hingga akhir dekade.
Ketua Partai Komunis Vietnam, To Lam, membuka rapat dengan menekankan besarnya tanggung jawab para anggota Komite Sentral dalam menentukan figur pemimpin masa depan. Dalam pidato yang dipublikasikan melalui portal resmi pemerintah, Lam menyatakan pleno kali ini mengemban mandat utama untuk menyelesaikan proses seleksi kepemimpinan partai dan negara.
“Saya mengusulkan agar seluruh anggota mengedepankan kecermatan dan tanggung jawab dalam memilih personel yang akan dinominasikan ke Kongres Partai ke-14 secara jujur, objektif, dan imparsial,” ujar Lam di hadapan sekitar 200 anggota Komite Sentral.
Hingga rapat berlangsung, nama-nama kandidat yang dibahas dalam pertemuan internal belum diumumkan kepada publik. Partai menyebutkan rapat akan berakhir pada Selasa, namun belum ada kepastian apakah hasil keputusan pleno akan langsung disampaikan secara terbuka.
To Lam, yang kini berusia 68 tahun, tengah bersiap untuk masa jabatan kedua sebagai ketua partai, posisi yang diembannya sejak tahun lalu setelah wafatnya Nguyen Phu Trong. Dalam sekitar satu setengah tahun kepemimpinannya, Lam menggulirkan sejumlah reformasi administratif dan ekonomi berskala luas.
Kebijakan tersebut memunculkan respons beragam di kalangan elite. Sejumlah pihak menilai langkah-langkah Lam sejalan dengan upaya meningkatkan efisiensi dan modernisasi pemerintahan. Sementara sebagian lainnya menilai perubahan yang cepat memicu ketegangan di internal birokrasi dan elite partai.
Selain menentukan posisi ketua partai, rapat ini juga menyeleksi calon untuk mengisi sejumlah jabatan kunci negara, termasuk Presiden, Perdana Menteri, Ketua Parlemen, serta anggota tetap Sekretariat Partai. (Zia)

















