Strategi Tak Terduga di Tahun 1916, Mengirim Bahan Bangunan Lewat Pos

VERNAL | Priangan.com – Pada awal abad ke-20, kehidupan di pedesaan Amerika Serikat penuh keterbatasan. Banyak daerah terpencil sulit dijangkau karena medan yang berat dan akses terhadap barang kebutuhan sehari-hari sangat terbatas. Namun pada tahun 1913, Kantor Pos Amerika Serikat meresmikan layanan pos parsel domestik yang segera mengubah segalanya.

Dalam waktu singkat, jutaan paket mulai berpindah tangan setiap hari, menghubungkan rumah-rumah di pelosok dengan pusat-pusat perdagangan di kota besar. Warga bisa memesan makanan, obat-obatan, dan barang-barang rumah tangga dari jarak ratusan kilometer, sementara petani dan pelaku usaha lokal dapat mengirim hasil panen dan produk mereka langsung ke konsumen.

Dalam lima hari pertama sejak layanan ini dibuka, lebih dari empat juta paket dikirimkan. Dalam waktu enam bulan, jumlah itu melonjak menjadi tiga ratus juta.

Di tengah antusiasme nasional terhadap layanan baru ini, sebuah kota kecil bernama Vernal di timur laut Utah menjadi sorotan. Letaknya sekitar 125 mil dari Salt Lake City, namun karena harus melewati pegunungan dan gurun tinggi, rute pengirimannya menjadi lebih dari 370 mil.

Jalur yang dilalui pun rumit, paket dari Salt Lake City harus dibawa dengan kereta api ke Colorado, lalu kembali lagi ke Utah sebelum diantar ke Vernal dengan truk. Proses ini memakan waktu, tenaga, dan biaya besar. Pada tahun 1916, kantor pos Vernal menerima rata-rata dua ton paket per hari, membuat para petugas harus bekerja hingga 15 jam setiap hari. Surat kabar The Vernal Express memperkirakan pemerintah rugi hingga 30.000 dolar per tahun hanya untuk mengantar paket ke kota itu.

Di tengah kondisi itu, William Horace Coltharp, seorang pengusaha sekaligus direktur Bank of Vernal, mengambil langkah yang tak biasa. Ia tengah membangun gedung baru dua lantai untuk bank dan beberapa usaha lokal. Untuk bagian depan bangunan, Coltharp ingin menggunakan batu bata berkualitas tinggi dari Salt Lake City. Namun biaya pengiriman melalui jasa angkut swasta sangat mahal, bahkan bisa mencapai empat kali lipat harga batanya.

Lihat Juga :  Istana Es Tsarina Anna: Di Balik Kemegahan, Ada Dendam yang Terlontarkan

Setelah mencari alternatif, Coltharp menemukan bahwa ia bisa mengirim bata lewat pos parsel dengan biaya yang jauh lebih murah.

Lihat Juga :  Zanzibar 1896, Ketika Inggris Menjatuhkan Takhta dalam 38 Menit

Setiap bata dibungkus rapi dan dikemas dalam peti berisi sepuluh bata, dengan berat maksimal 50 pon per paket sesuai aturan yang berlaku. Diperkirakan antara 15.000 hingga 80.000 bata berhasil dikirim ke Vernal melalui sistem ini. Pengiriman bata dalam jumlah sebesar itu mengejutkan Kantor Pos AS. Tak lama kemudian, mereka merevisi kebijakan dan menetapkan batas pengiriman maksimal 200 pon per hari per pengirim, untuk mencegah kejadian serupa.

Meski pengiriman bata dalam jumlah besar tak lagi mungkin dilakukan, aktivitas pos di Vernal terus meningkat. Pada tahun 1921, kantor pos di kota tersebut menerima lebih dari tiga ton paket setiap harinya.

Sementara itu, bangunan bank yang dibangun Coltharp selesai pada November 1916 dan dikenal luas dengan nama “Parcel Post Bank” karena sejarah unik di balik proses pembangunannya. Sejak tahun 1974, bangunan ini menjadi bagian dari jaringan Zion’s Bank dan tetap berfungsi hingga kini.

Kisah pengiriman bata ke Vernal lewat layanan pos parsel mencerminkan semangat inovatif masyarakat pada masa itu. Dengan memanfaatkan sistem yang tersedia secara cermat, Coltharp menunjukkan bahwa keterbatasan geografis sekalipun bisa diatasi dengan strategi yang tepat. Cerita ini menjadi salah satu contoh paling menarik dari bagaimana perubahan teknologi dan kebijakan publik bisa berdampak besar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. (LSA)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos