Historia

Sosok Pahlawan Sejati Italia itu Bernama Salvo D’Acquisto

Satu-satunya foto yang diyakini adalah sosok Salvo D'Acquisto | laciviltacattolica.it

ITALIA | Priangan.com – Salvo D’Acquisto merupakan seorang anggota Carabinieri Italia. Ia adalah salah satu pahlawan yang kisahnya meninggalkan jejak mendalam di masa perang dunia II.

Lahir di Naples sebagai anak tertua dari delapan bersaudara, Salvo tumbuh dari keluarga kelas pekerja. Kehidupan masa kecilnya penuh tantangan. Empat saudaranya meninggal di usia muda.

Setelah meninggalkan sekolah pada usia 14 tahun, ia kemudian mengajukan diri untuk bergabung dengan Carabinieri pada tahun 1939. Usai diterima, setahun kemudian, Salvo ditugaskan ke Libya dan baru kembali ke Italia pada tahun 1942.

Kisah heroik Salvo dimulai pada tahun 1943, tepatnya saat ia ditunjuk sebagai Wakil Sersan dan ditugaskan di pos terdepan Torre in Pietra, Roma. Pada tanggal 22 September 1943, sebuah ledakan terjadi di bekas instalasi militer yang lokasinya dekat dengan tempat Salvo bertugas. Ledakan itu menewaskan dua prajurit Jerman yang tengah memeriksa kotak amunisi di lokasi tersebut.

Walhasil, pihak Jerman pun kemudian menuduh kalau ledakan itu terjadi lantaran adanya sabotase yang dilakukan oleh para penduduk. Sedikitnya 22 warga sipil ditangkap. Mereka dikumpulkan dan dipaksa untuk mengaku sebagai dalang di balik aksi itu.

Meski Salvo yang juga berada di lokasi pengumpulan mencoba menjelaskan kalau ledakan tersebut merupakan kecelakaan, Jerman bersikeras dan menuntut balas dendam. Lantaran tak ada yang mengaku, pihak Jerman lantas memberikan masing-masing penduduk sipil itu sebuah sekop dan memerintahkan mereka untuk mulai menggali lubang, sebagai ancaman bahwa mereka semua bakal segera dieksekusi.

Melihat hal ini, Salvo kemudian merasa tersentuh. Ia khawatir pihak Jerman benar-benar akan mengeksekusi mereka. Di tengah situasi yang panik itu, ia kemudian memberanikan diri dan mengaku kalau dirinyalah yang bertanggung jawa sepenuhnya atas peristiwa ledakan yang menewaskan dua tentara Jerman itu.

Tonton Juga :  Tragedi Ninja Banyuwangi; Pembantaian Mencekam yang Pernah Mengguncang Jawa Timur

Pasca pengakuan palsu tersebut, Salvo pub meminta masyarakat sipil untuk dibebaskan, karena ia menyebut mereka semua sama sekali tidak terlibat. Walhasil, para warga sipil itu pun dibebaskan, sementara Salvo, langsung digiring ke penjara.

Di sana, ia diperlakukan dengan kejam. Selama mendekam, Salvo kerap mendapat siksaan dari pasukan Jerman. Keputusan berani itu kemudian membawa Salvo ke dalam situasi lebih serius. Setelah melewati beberapa hari yang penuh dengan siksaan, ia akhirnya dieksekusi. Sebuah peluru dari pasukan Jerman berhasil membuatnya mati di usia yang masih sangat muda, yakni 22 tahu.

Sampai detik ini, pengorbanan itu masih menjadi simbol keberanian dan pengabdian tanpa pamrih, menjadikannya sebagai salah satu pahlawan sejati dalam sejarah Italia. Hingga kini, makamnya di Santa Chiara, Napoli, seringkali jadi tempat ziarah bagi mereka yang ingin menghormati sosok Salvo. (ersuwa)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: