Historia

Soekarno Boleh jadi Punya Banyak Istri, Tapi Tukang Cukur Pribadi Hanya Ada Satu

Sosok Haji Abdul Azis, pemangkas rambut Soekarno yang setia hingga akhir hayat sang Presiden Foto Perpustakaan Nasional

JAKARTA | Priangan.com – Inilah sosok Haji Abdul Azis. Tukang cukur paling keren sepanjang sejarah Indonesia. Ia merupakan pemangkas rambut pribadi presiden pertama, Soekarno. Di mata Bapak Proklamasi itu, sosok Azis begitu istimewa. Tak ada satu orang pun yang diperbolehkan mencukur rambutnya, selain Pak Azis.

Tak hanya itu, saking istimewanya, bukan Soekarno yang datang ke tempat cukur Pak Azis, tetapi iring-iringan mobil pengawal presidenlah yang sengaja datang dan menjemput Pak Azis ke istana. Itu biasa dilakukan setiap tiga kali dalam sebulan.

Lahir di Kuningan pada tahun 1895, Pak Azis awalnya bukan seorang tukang cukur. Sebelum menjadi sosok yang dikenal sebagai pemangkas rambut pribadi presiden, Pak Azis sempat bekerja sebagai sopir, lalu beralih menjadi mekanik di sebuah bengkel mobil. Baru pada akhir 1920-an, ia mulai mendalami dunia cukur-mencukur dan membuka usaha cukur sendiri yang diberi nama “Coiffeur Aziz”, di Pecenongan, Jakarta Pusat.

Pada tahun 1930, Pak Azis sempat pindah ke Bandung. Di sana, ia juga membuka tempat cukur namun harus tutup lantaran pada tahun 1932 ia memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Sejak saat itu, usaha cukur rambutnya pindah ke kawasan Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, hingga masa pendudukan Jepang.

Pada masa pendudukan inilah, Pak Azis pertamakali bertemu dengan Soekarno. Kisahnya dimulai ketika Pak Azis terpaksa menutup usahanya lantaran tekanan penjajahan Jepang. Ia pun kala itu memutuskan untuk tetap berprofesi sebagai seorang pemangkas rambut, namun, bukan milik sendiri. Pak Azis bekerja di pangkas rambut punya orang lain. Nama tempatnya adalah Nagasaki.

Di tempat cukur ini, ada banyak tokoh-tokoh penting yang berkunjung dan mencukur rambut mereka. Selain tokoh Jepang, ada juga tokoh dari bangsa pribumi, salah satunya adalah Soekarno. Acapkali bercukur di Nagasaki, Soekarno yang kala itu sudah punya status sebagai salah satu petinggi PUTERA, selalu ingin dicukur oleh Pak Azies. Ia tak mau orang lain yang memotong rambutnya. Kalau Pak Azis kebetulan sedang tidak masuk, Soekarno lebih memilih untuk mengurungkan niatnya bercukur di hari itu.

Tonton Juga :  Stubby, Anjing Pertama yang Punya Gelar Pahlawan di AS

Seiring berjalannya waktu, kedekatan antara Soekarno dan Pak Azis pun kian erat. Mereka tak lagi punya hubungan sebatas seorang konsumen dan penjual jasa, tetapi juga sudah seperti kawan yang sangat dekat. Buktinya, dalam beberapa kesempatan, Soekarno selalu datang ke rumah Pak Azis untuk memancing ikan di empangnya.

Kedekatan itu semakin membuat Soekarno nyaman dan mempercayai Pak Azis. Sampai ketika ia secara resmi dilantik sebagai presiden pertama pasca kemerdekaan Republik Indonesia, Soekarno langsung memanggil Pak Azis ke Istana Merdeka dan menjadikannya sebagai tukang cukur pribadi presiden. Kala itu, ia tidak hanya bertugas untuk mencukur rambut Soekarno, tetapi juga kedua anaknya, Guruh dan Guntur.

Kendati sudah diangkat sebagai tukang cukur khusus, Pak Azis nyatanya tidak berstatus sebagai seorang Pegawai Negeri. Gajinya pun tidak diambil dari uang negara. Presiden Soekarno kala itu menyiapkan anggaran khusus dari saku pribadinya untuk membayar jasa Pak Azis. Besarannya, Rp. 100 perbulan, kadang lebih.

Ada banyak pengalaman-pengalaman unik yang dilalui Pak Azis selama dirinya menjadi tukang cukur pribadi Presiden Soekarno. Misalnya pada tahun 1953 lalu. Kala itu, Pak Azis hendak meminta izin kepada Bung Karno untuk pergi ke Mekah. Namun, kala itu Bung Karno menolak karena tak ada orang yang mencukur rambutnya. Pak Azis pun diminta untuk mencarikan penggantinya yang punya kemampuan setara dengan dirinya baru dibolehkan untuk pergi beribadah haji.

Hal lain yang juga menjadi pengalaman menarik yang dirasakan oleh Pak Azis selama menjadi tukang cukur pribadi Soekarno adalah ketika presiden pertama Indonesia itu berkunjung ke luar negeri dan memakan waktu yang cukup lama. Pada saat itu, rambut Soekarno terus tumbuh. Ia pun terpaksa bercukur di luar negeri. Setibanya di tanah air, Soekarno langsung buru-buru meminta para pengawalnya memanggil Pak Azis untuk memperbaiki rambutnya.

Tonton Juga :  Nikola Tesla; Kisah Si Jenius yang Dijauhkan dari Sejarah

Kalau melihat ketergantungan hubungan ini, boleh dibilang Soekarno bisa punya banyak istri, tetapi tukang cukur pribadi, hanyalah Pak Azis seorang. Tak ada yang lain yang bisa menggantikannya.

Kesetiaan Pak Azis sebagai tukang cukur pribadi Soekarno terus dilakukan sampai detik-detik terakhir Bung Karno. Meski pada saat itu Soekarno sudah menjadi tahanan politik Orde Baru dan banyak ditinggalkan orang-orang terdekatnya, Pak Azis senantiasa menemaninya bahkan sampai akhir hayatnya. Tercatat, ketika sudah jatuh sakit dan berada dalam detik-detik kematian, Pak Azis dua kali mendatangi Soekarno di Wisma Yaso untuk mencukurnya. (ldy)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: