PANGANDARAN | Priangan.com – Sebanyak 50 siswa dan guru SMP Muhammadiyah Pangandaran mendapat pelatihan literasi digital dalam kegiatan bertajuk digilokal yang digagas Tim Pengabdian Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya. Pelatihan ini bertujuan menguatkan kemampuan teknis dan etika digital siswa berbasis potensi lokal, terutama promosi pariwisata daerah.
Kegiatan ini sekaligus menunjukkan sinergi nyata antara dunia pendidikan tinggi dan sekolah menengah dalam menghadapi tantangan pembelajaran abad ke-21. Hadir pula dalam kegiatan ini perwakilan dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini karena pelatihan kompetensi digital bagi siswa sangat relevan dengan kebutuhan daerah seperti Pangandaran yang sedang membangun sektor pariwisata,” kata Darso, Kepala Seksi SMP Disdikpora Pangandaran. Ia berharap para siswa bisa ikut berkontribusi lewat media digital untuk mengenalkan keindahan daerahnya ke khalayak lebih luas. “Kami harap Tim Pengabdian Unsil bisa menanamkan pola pikir kreatif dan terbuka kepada siswa dalam memajukan wisata melalui konten digital yang positif,” tambahnya.
Ketua Tim Pengabdian Unsil, Sri Maryani, menjelaskan bahwa digilokal adalah program yang dirancang untuk memberdayakan pelajar secara teknis dan etis dalam menggunakan teknologi informasi. Menurutnya, program ini bukan hanya bicara tentang kemampuan membuat konten, tapi juga membangun kesadaran siswa terhadap dampak sosial dari media digital.
“Kami ingin membentuk siswa yang tidak hanya bisa membuat konten, tapi juga punya tanggung jawab di ruang digital. Siswa harus mampu membedakan informasi palsu dan bisa menggunakan media sebagai sarana edukasi, bukan sekadar hiburan,” ujar Sri.
Dalam pelatihan tersebut, siswa dibekali materi literasi media dan etika digital oleh Angga Yogaswara, teknik berbicara di depan kamera oleh Siti Pitrianti, serta pelatihan desain grafis dan editing video oleh Sri Maryani sendiri. Pelatihan berlangsung intensif dan menghasilkan portofolio digital siswa yang dapat diakses publik melalui laman http://portaldigilokal.id.
“Portal ini kami buat agar karya-karya siswa bisa dinikmati publik dan sekaligus menjadi sumber belajar terbuka. Di dalamnya juga tersedia materi pelatihan, jadi bisa digunakan terus oleh sekolah,” kata Sri.
Ia menambahkan bahwa kegiatan digilokal di SMP Muhammadiyah Pangandaran ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang sepenuhnya didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM), Ditjen Risbang Kemdiktisaintek Tahun Anggaran 2025.
Sri menegaskan bahwa dampak pelatihan ini tidak berhenti pada peningkatan keterampilan digital siswa, tetapi juga mendorong mereka menjadi bagian dari penggerak promosi wisata lokal. “Kami ingin anak-anak ini bukan hanya pintar di kelas, tapi juga mampu mengangkat potensi daerahnya lewat karya. Mereka tidak sekadar pelajar, tapi juga kreator konten yang bisa berdampak untuk masyarakat sekitarnya,” tandasnya. (yna)