JEPANG | Priangan.com – Mie instan saat ini menjadi bagian yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan. Mi instan bahkan seringkali jadi pilihan utama makanan dalam berbagai situasi. Penyajiannya yang mudah ditambah rasanya yang enak menjadi alasan mengapa makanan yang satu ini banyak digemari.
Lantas, siapakah penemu mi instan pertama di dunia? Adalah Momofuku Ando, seorang pengusaha besar asal Jepang yang menggagas perusahaan Nissin Food.
Lahir di Taiwan, pada 5 Maret 1910, saat wilayah tersebut masih dikuasai oleh Kekaisaran Jepang, Ando tumbuh di lingkungan yang jauh dengan lingkup industri makanan. Ia bahkan dibesarkan oleh kakeknya yang merupakan seorang pemilik toko tekstil. Itu lantaran kedua orang tuanya meninggal dunia saat Ando kecil.
Berbekal warisan dari kedua orang tuanya sekaligus keahlian dalam bidang tekstil yang didapat dari sang kakek, Ando yang sudah berusia dewasa kemudian membuka pabrik tekstil. Sayang, perusahaannya ini tak bertahan lama dan malah berujung pada kebangkrutan.
Pasca bangkrut inilah kisah awal Ando membuat mi instan dimulai. Pada saat itu, perang dunia telah berakhir. Jepang kemudian harus dihadapkan pada masa-masa sulit terutama dalam urusan pangan. Tak sedikit masyarakat yang kelaparan. Itu terjadi di banyak wilayah.
Melihat kondisi ini, pemerintah pun akhirnya memutuskan untuk memberikan bantuan pangan. Namun, bukannya memberikan mi yang merupakan makanan tradisional Jepang, pemerintah justru memberikan roti, yang notabene lebih sering dikonsumsi oleh orang-orang Eropa.
Di sinilah Ando mulai berpikir. Ia menilai, mi lebih baik ketimbang roti. Pasalnya, jika masyarakat diberikan mi, mereka akan merasakan kenyang lebih lama. Namun, pada saat itu, pemerintah punya alasan yang cukup kuat; tingkat kepraktisan penyajian roti jauh lebih baik daripada mi.
Tak mau menerima alasan itu, Ando pun mulai berupaya untuk memikirkan cara agar penyajian mie jauh lebih praktis. Ia kemudian mulai bereksperimen di dapur rumahnya. Singkat cerita, ia menemukan inspirasi ketika melihat istrinya menggoreng tempura. Dari sini, Ando menyadari bahwa menggoreng mie dapat jadi metode yang efisien untuk menjaga mie tetap awet dan siap disajikan kapan saja. Setelah melalui banyak percobaan, pada 1958, lahirlah mie instan pertama di dunia dengan merek “Chicken Ramen”.
Produk ini memungkinkan orang untuk menikmati semangkuk mie hanya dengan menyiram air panas, tanpa perlu repot memasak olahan lainnya, seperti toping, dan sebagainya, karena semua itu sudah menyatu dalam bumbu tabur yang telah dikeringkan.
Walau awalnya mie instan ini dianggap terlalu mahal untuk sebagian besar masyarakat, namun kepraktisannya mampu menarik perhatian banyak orang. Keberhasilan Ando ini kemudian menjadi langkah awal bagi Ando untuk terus berinovasi. Ia pun kemudian mendirikan perusahaan Nissin Food.
Pada tahun 1971, Ando menciptakan sebuah terobosan lain. Ia mulai memperkenalkan “Cup Noodles,” sebuah mie instan yang dikemas dalam gelas polistirena. Inovasi ini muncul dari pengamatannya terhadap kebiasaan makan orang-orang Amerika yang lebih sering menggunakan garpu dan tidak terbiasa makan dari mangkuk. Ia juga menyesuaikan instruksi penyajian dengan memanfaatkan microwave, alat yang lebih umum digunakan di Amerika Serikat.
Penerimaan yang luar biasa dari masyarakat Amerika membuka jalan bagi “Cup Noodles” untuk mendunia. Pabrik pertama Nissin Foods kemudian didirikan di California. Dan sejak saat itu, mie instan dalam kemasan cangkir menjadi fenomena global.
Momofuku Ando meninggal dunia pada usia 96 tahun. Medki begitu, warisannya terus hidup melalui produk-produk mie instan yang terus dinikmati oleh jutaan orang di seluruh dunia sampai saat ini. Mi instan tak hanya menjadi solusi pangan cepat, praktis, dan lezat, tetapi juga menjadi simbol inovasi yang membantu mengatasi krisis pangan di masa sulit Jepang di masa silam. (ersuwa)