GARUT | Priangan.com – Sosok pemain muda putri mencuri perhatian dalam Festival Sepak Bola Usia Dini GEAS (Generasi Emas Anak Sekolah) yang digelar di Lapangan Merdeka Kerkhof, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Minggu (1/6/2025).
Ia adalah Shanum Nur Syamsi, siswi kelas IV dari SDN 2 Bayongbong yang tampil impresif membela tim Liwet Soccer FC.
Meski usianya baru 10 tahun, kemampuan Shanum bermain di lapangan hijau membuat banyak mata terpukau. Bermain sebagai gelandang serang bernomor punggung 14, Shanum menunjukkan teknik, daya tahan, serta kepercayaan diri yang luar biasa—bahkan saat menghadapi tim-tim kuat yang mayoritas diisi pemain laki-laki.
Dengan postur 143 cm dan berat 28 kg, Shanum mampu bersaing di setiap duel dan tidak kalah dalam urusan kecepatan maupun stamina. Dalam turnamen itu, ia bermain penuh selama delapan pertandingan—total waktu sekitar 160 menit—hingga babak final, tanpa kehilangan semangat dan konsistensi.
Penampilan solid Shanum membawa Liwet Soccer FC meraih posisi runner-up, setelah harus mengakui keunggulan The Class FC dari Tasikmalaya di laga puncak. Meski gagal menjadi juara utama, Liwet Soccer FC tetap berhak melaju ke ajang GEAS tingkat nasional bersama sang juara.
Cita-cita Shanum tak main-main. Ia ingin menjadi pesepak bola profesional dan suatu hari membela Tim Nasional Sepak Bola Putri Indonesia. Keinginannya ini tak lepas dari pengaruh kuat dalam keluarganya.
Shanum berasal dari keluarga dengan tradisi sepak bola yang kuat: sang ayah, Kiki, pernah bermain di PON Lampung dan sejumlah klub nasional seperti PS Bank Sumsel dan Peraika Karawang.
Sementara sang kakek, H. Dadang SR, dikenal sebagai legenda Persigar Garut dan pernah membela Persitas Tasikmalaya serta PSGC Galuh Ciamis.
“Saya sempat arahkan ke bidang lain, tapi Shanum tetap memilih sepak bola. Dia punya tekad yang kuat,” ujar Kiki, ayah Shanum.
Melihat semangat, kemampuan, dan ketekunan yang dimiliki Shanum sejak dini, bukan tidak mungkin suatu saat namanya akan menghiasi daftar pemain timnas putri Indonesia. Sebuah mimpi besar yang kini mulai ditapakinya dari lapangan-lapangan kecil di Garut. (Az)