Sektor Jasa Keuangan Tasikmalaya Tumbuh Signifikan, OJK Catat Kenaikan Pembiayaan dan Transaksi

TASIKMALAYA | Priangan.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tasikmalaya melaporkan bahwa industri jasa keuangan (IJK) di wilayah Tasikmalaya tumbuh positif hingga Februari 2025, meskipun perekonomian nasional relatif stabil. Hal ini tercermin dari pertumbuhan yang signifikan di beberapa sektor, dengan profil risiko yang terjaga dan likuiditas yang memadai di setiap sektor jasa keuangan.

Plt Kepala Kantor OJK Tasikmalaya, Melati Usman, menyatakan bahwa sektor perbankan di wilayah pengawasan OJK Tasikmalaya menunjukkan kinerja yang cukup baik. “Aset perbankan pada Februari 2025 meningkat sebesar 1,41 persen (yoy), yang menunjukkan adanya peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap sektor perbankan,” ujar Melati.
Selain itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat mengalami pertumbuhan yang menggembirakan, yakni sebesar 4,76 persen (yoy), dengan tabungan menjadi kontributor utama yang mencatatkan kenaikan 7,05 persen (yoy).

Namun, kata Melati, sektor kredit perbankan menunjukkan penurunan 1,01 persen (yoy) pada periode yang sama. “Penurunan ini terutama dipengaruhi oleh penurunan kredit modal kerja yang tercatat minus 10,82 persen (yoy) serta kredit investasi yang menurun 2,89 persen (yoy). Meski demikian, kredit konsumsi justru mengalami kenaikan sebesar 7,75 persen (yoy),” tambahnya.

Melati juga mengungkapkan bahwa sektor pasar modal di wilayah Tasikmalaya mencatatkan kinerja yang positif. “Jumlah investor Surat Berharga Negara (SBN) meningkat signifikan sebesar 26,20 persen (yoy), menjadi 13.207 investor. Begitu pula dengan jumlah investor saham yang naik sebesar 16,84 persen (yoy), mencapai 164.353 investor,” katanya.

Sementara itu, nilai kepemilikan saham di wilayah OJK Tasikmalaya juga menunjukkan peningkatan yang signifikan, sebesar Rp121,36 miliar (11,91 persen yoy), mencapai total Rp1.140,35 miliar. “Hal ini berbanding lurus dengan peningkatan nilai transaksi saham yang tercatat sebesar Rp242,25 miliar (58,14 persen yoy), yang mencapai Rp658,92 miliar,” ujar Melati.

Lihat Juga :  Jangan Sepelekan Kebutuhan Minum, Bisa Berdampak Serius

Pada sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), penyaluran pembiayaan juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. “Outstanding pembiayaan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) meningkat sebesar Rp10,17 miliar (9,95 persen yoy), menjadi Rp112,33 miliar. Begitu juga dengan pembiayaan perusahaan pembiayaan yang meningkat sebesar Rp375,56 miliar (7,96 persen yoy), mencapai Rp5.043,48 miliar,” ungkap Melati.

Lihat Juga :  Jangan Sepelekan Kebutuhan Minum, Bisa Berdampak Serius

Selain itu, perusahaan modal ventura juga tercatat mengalami kenaikan pembiayaan sebesar Rp71,07 miliar (19,10 persen yoy), mencapai Rp443,20 miliar. “Kinerja positif ini mencerminkan meningkatnya akses pembiayaan bagi sektor-sektor yang membutuhkan, terutama untuk pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM),” tambahnya.

Melati menambahkan, OJK Tasikmalaya optimis bahwa sektor IJK di wilayah ini akan terus tumbuh di tengah stabilitas ekonomi yang terjaga. “Kami akan terus berupaya untuk meningkatkan akses keuangan dan pembiayaan di berbagai sektor, serta menjaga agar profil risiko tetap terkendali. Ke depannya, kami berharap sektor jasa keuangan dapat terus memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian daerah,” tutup Melati.

Dengan perkembangan yang positif ini, OJK Tasikmalaya berharap agar sektor IJK dapat terus mendukung pembangunan ekonomi di wilayah Tasikmalaya dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. (yna)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos