Sejarah Televisi, Sarana Hiburan yang Punya Sejuta Kenangan

JAKARTA | Priangan.com – Televisi adalah salah satu benda elektronik yang punya banyak kenangan. Benda yang satu ini seringkali menjadi sarana paling setia menemani waktu untuk berkumpul bersama keluarga. Walau kini posisinya sudah mulai tergantikan oleh kemajuan digital, namun keberadaan televisi sampai saat ini masih jadi dambaan bagi sebagian kalangan.

Saking besarnya kontribusi televisi dalam kehidupan masyarakat, pada 1996 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahkan menetapkan tanggal 21 November sebagai Hari Televisi Sedunia. Televisi diakui. Ia punya peran baik dalam urusan hiburan maupun corong utama penyalur informasi kepada masyarakat.

Lantas, seperti apa sejarah televisi?

Televisi pertama kali ditemukan pada tahun 1927 oleh Philo Taylor Farnsworth, seorang ilmuwan muda yang kala itu baru saja berusia 21 tahun. Mengingat manfaatnya yang begitu besar, televisi menjadi tonggak penting dalam sejarah komuikasi. Benda ini jadi pelopor gaya baru dalam urusan transfer informasi, di mana semula informasi paling modern hanya bisa dimuat dalam bentuk audio, pasca televisi hadir kemudian bertransformasi menjadi informasi berupa audio visual.

Di Indonesia sendiri perjalanan televisi dimulai pada tahun 1962 dengan berdirinya TVRI (Televisi Republik Indonesia). Kehadirannya bertepatan dengan Asian Games di Jakarta, di mana siaran TVRI bertujuan menyampaikan informasi kepada masyarakat sekaligus memperkuat budaya nasional. Pada masa awal, hanya segelintir masyarakat saja yang dapat menikmati siaran televisi. Program- program nya pun baru didominasi oleh berita, edukasi, dan hiburan sederhana.

Baru memasuki dekade 1980-an, muncul era baru televisi swasta di Indonesia. Kehadiran stasiun seperti RCTI, SCTV, dan TPI membawa warna baru dalam dunia pertelevisian. Program-programnya lebih variatif. Pada saat itu, televisi juga mulai menjangkau berbagai lapisan masyarakat dan jadi sarana hiburan paling digemari.

Lihat Juga :  Amir Syarifuddin; Sang Pejuang yang Mati di Tangan Bangsa Sendiri

Dekade 1990-an hingga 2000-an, menjadi saksi bisu perkembangan pesat televisi di Indonesia. Itu terjadi seiring dengan diperkenalkannya teknologi digital. Teknologi ini tak hanya meningkatkan kualitas siaran, tapi juga memungkinkan penayangan acara langsung dari berbagai penjuru dunia alias realtime.

Lihat Juga :  Amir Syarifuddin; Sang Pejuang yang Mati di Tangan Bangsa Sendiri

Hingga saat ini, teknologi televisi terus berkembang, menyesuaikan dengan berbagai berbagai fitur baru seiring berkembangnya zaman. Televisi, kini tak hanya dimanfaatkan sebatas menonton saluran lokal saja, melainkan juga bisa dipakai untuk membuka berbagai platform atau aplikasi berbasis daring. (ersuwa)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos