JAKARTA | Priangan.com – Gulat merupakan salah satu olahraga tertua yang telah dikenal manusia sejak zaman prasejarah. Bukti keberadaannya dapat ditemukan dalam lukisan-lukisan gua yang berasal dari sekitar 15.000 tahun yang lalu. Peradaban-peradaban kuno, seperti Mesir dan Babilonia, juga meninggalkan jejak gulat dalam relief dan catatan sejarah mereka. Hal ini semakin mengutakan kalau olahraga ini sudah ada sejak lama.
Di Yunani Kuno, gulat konon berkembang menjadi salah satu cabang olahraga utama yang dipertandingkan dalam Olimpiade sejak tahun 708 SM. Tidak seperti aturan modern, pada masa itu, gulat tidak mengenal kelas berat sehingga pertandingan bisa mempertemukan lawan dengan perbedaan fisik yang mencolok.
Di era Yunani Kuno, seorang pegulat dinyatakan menang jika berhasil menjatuhkan lawannya sebnyak tiga kali ke tanah. Selain itu, pertandingan juga memiliki peraturan yang ketat. Wasit yang mengawasi jalannya duel tak akan segan memberikan hukuman jika terjadi pelanggaran.
Salah satu legenda gulat dari zaman Yunani Kuno adalah Milos dari Kroton. Mereka dikenal karena kekuatan dan tekniknya yang luar biasa. Milos menjadi juara dalam berbagai kompetisi, termasuk Olimpiade, Pertandingan Pythian di Delphi, serta berbagai ajang bergengsi lainnya.
Seiring waktu, gulat terus mengalami perkembangan. Pada abad ke-19, olahraga ini mulai diatur dengan sistem yang lebih terstruktur dan berbagai gaya gulat pun mulai bermunculan, seperti gulat Greco-Roman dan gulat gaya bebas yang akhirnya masuk dalam program Olimpiade modern.
Kini, gulat menjadi salah satu cabang olahraga internasional yang memiliki penggemar di berbagai belahan dunia. Turnamen gulat juga punya banyak level, mulai dari amatir hingga profesional. (Ersuwa)