TASIKMALAYA | Priangan.com – Akademisi Universitas Cipasung, Rico Ibrahim, menilai peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia kerap hanya menjadi kegiatan seremonial, tanpa membawa perubahan berarti bagi masyarakat di hari-hari berikutnya.
Menurut Rico, banyak kegiatan positif yang digelar setiap 17 Agustus, mulai dari upacara bendera, pembagian bantuan sosial, hingga berbagai lomba kemerdekaan. Namun, aktivitas ini dinilai berhenti setelah seremoni usai, sehingga masyarakat masih merasakan ketimpangan dan ketidakadilan di hari-hari berikutnya.
“Sehari merdeka, selebihnya terjajah. Kita tahu ada banyak kado gelap hari kemerdekaan: kenaikan gaji anggota dewan, anak bangsa meninggal karena cacingan tanpa bantuan pemerintah, bupati dilaporkan karena pemerasan hewan kurban, wakil menteri tertangkap korupsi, hingga wali kota yang selalu didemo karena banyak kegiatan seremonial. Hal ini membuat kemerdekaan terasa gelap, seperti bendera One Piece warna hitam, lambang kegelapan,” ujar Rico, Minggu (24/8/2025).
Rico menegaskan, masyarakat menanti narasi dan kegiatan kemerdekaan yang positif dan konsisten sepanjang tahun, bukan hanya saat 17 Agustus. Dengan begitu, pemerintah dapat benar-benar hadir untuk membantu mensejahterakan rakyat dan menegakkan keadilan.
“Sehari merdeka dirasakan saat 17 Agustus, setelah itu masyarakat merasa hidup seperti di hutan belantara: yang kaya menang, yang miskin kalah, yang berkuasa semena-mena. Sehingga 17 Agustus terasa tidak berarti, hanya seremonial belaka, tanpa jaminan negara bahwa keadilan akan selalu ada di bumi Indonesia,” jelasnya.
Rico menambahkan, cita-cita kemerdekaan sejati bukan hanya perayaan tahunan, melainkan konsistensi pemerintah dalam menjamin kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat. Menurutnya, peringatan kemerdekaan harus menjadi momentum refleksi sekaligus pendorong perubahan nyata.
“Kita butuh kemerdekaan yang dirasakan sepanjang tahun, bukan hanya satu hari. Pemerintah harus hadir secara nyata untuk memastikan rakyat merasakan manfaatnya,” pungkasnya. (yna)
