Santunan Kemerdekaan di Tasikmalaya Jadi Model Transparansi Bantuan Sosial

TASIKMALAYA | Priangan.com – Perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di Tasikmalaya berlangsung berbeda. Bukan sekadar upacara atau pawai kemerdekaan, melainkan lewat aksi sosial berskala besar.

Hidir Foundation menggandeng Kementerian Pertahanan RI, TNI Angkatan Laut, BNPB, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, KASAI, dan Ombudsman RI untuk menggelar kegiatan

“Sedekah dan Doa Kemerdekaan”, Sabtu (23/8/2025), di Ginaya Corner, Jalan Raya Tasikmalaya–Ciamis.

Lebih dari 8.000 anak yatim-piatu dan 2.000 warga kurang mampu hadir dalam acara yang penuh haru itu. Berbeda dengan santunan konvensional, tahun ini bantuan disalurkan secara digital menggunakan sistem Information Digital System (IDS). Setiap penerima memiliki barcode pribadi, sehingga distribusi santunan lebih akurat, transparan, dan tidak tumpang tindih.

Prof. Achmad Tjachja, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus penggagas kegiatan, menyebut sistem digital ini bukan hanya menjamin ketepatan penerimaan bantuan, tetapi juga memberdayakan ekonomi lokal.

“Penerima bisa menukarkan paket bantuan di toko-toko UMKM sekitar. Jadi, santunan ini ikut menghidupkan perputaran ekonomi warga,” ucapnya.

Ia menambahkan, kemerdekaan sejati bukan hanya soal bebas dari penjajahan, melainkan juga membebaskan air mata anak yatim. “Dengan Rp20.000 dan paket gizi sederhana, kami ingin memberi kebahagiaan kecil yang sangat berarti,” katanya.

Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Muhammad Ali, menegaskan bahwa TNI AL hadir tidak hanya di laut, tetapi juga di tengah masyarakat. “Kami berkomitmen menjaga bangsa ini, sekaligus menebarkan kepedulian sosial melalui bakti TNI,” ujarnya.

Apresiasi datang dari Kepala BNPB Letjen Suharyanto yang menilai sinergi antar-lembaga dalam kegiatan ini sebagai model kolaborasi mengatasi kemiskinan. Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, pun menyebut santunan digital ini sebagai contoh transparansi pelayanan publik yang patut ditiru.

Lihat Juga :  Salah Pilih Korban, Begal di Tasik Tumbang di Tangan Ibu Hamil

Selain menyalurkan santunan, acara juga dirancang untuk melibatkan pelaku UMKM, petani, dan pesantren, sehingga manfaatnya tidak hanya dirasakan sesaat, melainkan berkelanjutan sebagai ekosistem pemberdayaan masyarakat desa.

Lihat Juga :  Joe Biden Resmi Mundur, Kamala Harris Ditunjuk jadi Capres AS Partai Demokrat

Dewi (12), seorang anak yatim penerima santunan, tak kuasa menahan senyum. “Terima kasih banyak. Semoga tahun depan ada lagi,” katanya polos, menambah suasana haru di lokasi acara.

Program ini sekaligus sejalan dengan gagasan Presiden Prabowo Subianto mengenai Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yang menekankan penggunaan teknologi digital untuk menyalurkan bantuan sosial lebih adil, tepat, dan bermartabat. (yna)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos