BANJAR | Priangan.com – Inilah sosok Devina Herawati. Pelajar SMK Hikmah, Kota Banjar, yang masih berusia enam belas tahun ini punya keseharian berbeda dengan kebanyakan teman sebayanya.

Setiap pagi, sebelum berangkat ke sekolah, ia tak hanya menyiapkan buku pelajaran saja, melainkan juga mesti menyiapkan puluhan bungkus gorengan hasil buatan tangan ibunya. Dari rumahnya yang berada di Dusun Manggasari, Desa Panilisan Tengah, Kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap, Devina berjalan ke sekolah dengan membawa gorengan-girengan itu untuk ia jual.

Dengan penuh semangat, Devina menjajakan peyek kacang kepada teman-teman dan gurunya di sekolah. Setelah jam pelajaran usai, ia kerap berkeliling untuk kembali menawarkan dagangan yang tersisa.

“Setiap berangkat sekolah saya bawa sekitar 20 sampai 30 bungkus. Satu bungkusnya dijual lima ribu rupiah,” ujar Devina saat ditemui pada Kamis (11/09/2025).

Peyek kacang yang ia jual merupakan buatan sang ibu, Idar Hikmah. Setiap pagi, sang ibu sudah menyiapkan dagangan yang siap dibawa ke sekolah. Hasil penjualannya selalu habis, bahkan dalam sehari Devina bisa membawa pulang uang hingga seratus ribu rupiah.

“Kalau habis semua, alhamdulillah bisa sampai seratus ribu lebih. Uangnya langsung saya berikan ke ibu untuk kebutuhan sehari-hari,” tuturnya.

Meski harus berjualan, Devina mengaku tak pernah merasa malu atau merasa terbebani. Ia justru bangga bisa membantu orang tuanya.

“Saya tidak malu. Justru dengan begini saya bisa belajar mandiri dan lebih percaya diri,” ungkapnya.

Keaktifannya dalam berdagang juga sejalan dengan jurusan yang ia ambil di sekolah, yakni pemasaran. Menurutnya, kegiatan ini bisa menjadi sarana praktik langsung dari apa yang ia pelajari di kelas.

“Saya ambil jurusan pemasaran. Jadi dengan berjualan ini sekaligus belajar di lapangan. Mudah-mudahan nanti bisa punya usaha sendiri,” katanya penuh harap. (Eri)