Sadis! Pembunuh Veteran di Tasikmalaya Simpan Daftar Target Eksekusi

TASIKMALAYA | Priangan.com – Kasus pembunuhan tragis terhadap Karna (96), seorang veteran kemerdekaan asal Kampung Cilongkeang, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, terus membuka tabir gelap. Polisi mengungkap bahwa pelaku, pria berinisial A (70), tidak hanya membunuh secara acak.

Ia ternyata menyimpan daftar “target pembunuhan” yang ia tulis sendiri — dan Karna berada di urutan ketujuh.

“Pelaku mencatat tujuh nama, semuanya dia anggap pencuri. Dalam pikirannya, pencuri harus dihabisi. Itu pengakuan dia sendiri saat pemeriksaan awal,” ujar Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Herman Saputra, kepada wartawan Jumat (1/8/2025).

Catatan tangan pelaku A ditemukan polisi saat penggeledahan. Isinya membuat bulu kuduk merinding: daftar orang-orang yang ia yakini mencuri darinya, lengkap dengan niat untuk membunuh.

Bukan hanya manusia. Dalam benak A, kucing pun pantas mati karena dianggap “pencuri makanan”. Tetangga menyebut pria tua ini kerap terlihat menebas hewan peliharaan dan berkeliaran membawa golok dengan tatapan kosong.

“Pelaku ini punya obsesi aneh. Dia menganggap kucing juga mencuri. Itu sebabnya sering dia bunuh kucing atau ayam yang lewat pekarangannya,” terang Herman.

Polisi menduga kuat A mengalami gangguan kejiwaan. Namun untuk memastikan hal tersebut, pihaknya menggandeng tim medis dari Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial.

“Belum bisa dipastikan gangguan psikotik atau paranoid. Tapi indikasi kuat ke arah itu. Kita tunggu hasil evaluasi dari tim ahli,” kata Herman.

Menurut keterangan warga, perilaku A sudah lama menyimpang. Ia kerap berteriak-teriak tengah malam, menolak makan buatan istrinya, dan memilih menggulung sendiri rokok dari daun cengkeh. Bahkan dua bulan lalu, ia memukul istrinya dan sempat mengancam anaknya dengan golok.

“Istrinya sering tak diizinkan masuk rumah. Bahkan untuk makan pun, dia masak sendiri. Makanan orang lain ditolak mentah-mentah,” ujar Herman.

Lihat Juga :  Yusril Ihza Siap Menyongsong Jabatan dalam Kabinet Prabowo

Pemakaman di belakang rumahnya pun pernah menjadi sasaran kemarahan. Warga sekitar sudah lama cemas, tapi tak berdaya karena takut terhadap sikap agresif pelaku.

Lihat Juga :  APDESI Cigalontang Bongkar Misteri Dana BUMDesma: Dikembalikan Seadanya, Sisanya Hilang

Saat ini, A belum ditetapkan sebagai tersangka. Polisi menahan pria renta itu di ruang isolasi untuk mencegah gangguan terhadap tahanan lain.

“Statusnya masih terperiksa. Kami belum bisa naikkan ke tersangka sebelum ada hasil pemeriksaan psikiater. Tapi yang jelas, dia kini diamankan,” kata Herman. (yna)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos