TASIKMALAYA | Priangan.com – Warga Desa Sukadana, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya digemparkan oleh aksi pembacokan brutal yang diduga dilakukan seorang pria terhadap lima anggota keluarganya sendiri. Pelaku disebut-sebut adalah menantu dari pasangan suami istri korban. Yang lebih memilukan, satu di antara korban adalah anak kandung pelaku yang masih berusia satu tahun.
Peristiwa berdarah ini terjadi pada Jumat malam (19/7/2025) di kediaman korban. Kelima korban ditemukan bersimbah darah di dalam rumah, dengan luka-luka serius di bagian kepala, leher, wajah hingga pergelangan tangan.
Informasi yang dihimpun Priangan.com, kelima korban masing-masing adalah Omo dan Ida (mertua pelaku), Risma (istri pelaku), Adit (adik ipar pelaku), serta Idris (anak pelaku, 1 tahun). Hingga berita ini diturunkan, tiga di antaranya masih dalam kondisi kritis dan menjalani perawatan intensif di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Sementara sang balita dirujuk ke RS Tasikmalaya dan satu korban lainnya dirawat di Klinik Suryalaya.
Cucu, salah satu anggota keluarga korban yang pertama kali mengetahui kejadian ini, mengaku menerima telepon dari pamannya, Omo, dalam kondisi terluka, meminta segera datang ke rumah. “Pas saya sampai, pemandangannya benar-benar mengerikan. Semuanya sudah terkapar dan penuh darah. Saya langsung menggendong Idris, keponakan saya, yang pipi dan telinganya robek,” tutur Cucu, dengan suara bergetar.
Ia pun berlari meminta pertolongan ke warga sekitar. Tak lama, warga berdatangan dan membantu mengevakuasi korban ke rumah sakit terdekat.
Pelaku, yang diketahui bernama Aceng, langsung kabur setelah melakukan aksinya. Hingga kini, pria yang disebut-sebut memiliki riwayat gangguan kejiwaan itu masih dalam pengejaran polisi. Berdasarkan informasi dari warga, pelaku sempat menginap di rumah mertuanya sehari sebelum kejadian. Mereka juga menyebut Aceng sering bertingkah aneh dan beberapa kali mengamuk tanpa alasan jelas.
Kapolres Tasikmalaya Kota melalui jajarannya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi. Meski begitu, motif pasti dari aksi sadis ini masih belum terungkap.
“Kami masih melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku. Dugaan awal mengarah pada masalah psikologis, namun kami tidak bisa menyimpulkan sebelum penyidikan tuntas,” kata salah satu petugas di lapangan.
Sementara itu, kondisi dua korban yang merupakan pasangan suami istri—mertua pelaku—dilaporkan mengalami luka paling parah. Pergelangan tangan keduanya hampir putus, dengan luka serius di kepala dan leher. Keduanya masih belum sadarkan diri sejak kejadian. (yna)