Rumah Pohon Korowai, Tradisi Unik dari Hutan Papua

PAPUA | Priangan.com – Indonesia sejak dulu dikenal dengan keberagaman suku dan budayanya. Beragam suku dan budaya itu pun memiliki keunikan tersendiri. Misalnya suku Korowai di Papua. Selain punya adat istiadat tersendiri, mereka juga punya kebiasaan yang unik.

Sisi keunikan itu terletak dari bagaimana cara mereka membangun rumah sebagai tempat tinggal. Alih-alih membangun rumah di atas tanah seperti pada umumnya, suku Korowai biasa membuat rumah di atas pucuk pohon yang tinggi.

Tradisi membangun tempat tinggal hingga puluhan meter dari tanah ini konon telah berlangsung turun-temurun dan menjadi cara hidup yang membedakan mereka dengan komunitas lain di nusantara. Fungsi utama rumah tinggi tersebut bukan hanya sebagai tempat bernaung, melainkan juga sebagai perlindungan dari binatang buas, serangga, dan keyakinan terhadap gangguan roh jahat.

Warga Korowai memilih pohon besar yang kokoh, seperti banyan atau wanbom sebagai penopang utama. Bagian batang atas biasanya dipotong, lalu dijadikan landasan untuk lantai rumah. Rangka lantai dirakit dari cabang dan ranting, dinding dipasang dari kulit pohon, sementara atap dibuat dari daun sagu lebar. Tangga sederhana dari batang kayu berlekuk menjadi satu-satunya akses untuk naik-turun. Proses pembangunan dilakukan bersama oleh keluarga atau kelompok kerabat, dan dapat berlangsung beberapa hari hingga rumah siap ditinggali.

Keyakinan tradisional turut menjadi alasan mengapa rumah pohon dibangun begitu tinggi. Suku Korowai percaya bahwa tempat tinggal di ketinggian memberi rasa aman dari serangan makhluk gaib, khususnya penyihir yang disebut khakhua.

Kehidupan terasing suku ini baru dikenal luas pada dekade 1970-an, ketika peneliti dan misionaris menemukan komunitas Korowai di hutan Papua. Sejak itu, rumah pohon mereka menarik perhatian dunia dan sering dijadikan objek studi antropologi. Meski kini sebagian orang Korowai mulai menetap di permukiman modern, rumah pohon tetap dibangun, baik untuk menjaga tradisi, ritual keluarga, maupun menarik kunjungan wisatawan.

Lihat Juga :  Kerusuhan Mei 1998: Akhir Orde Baru dan Awal Reformasi

Di Kabupaten Boven Digoel dan Mappi, rumah pohon Korowai kini menjadi daya tarik budaya yang banyak dicari wisatawan domestik maupun mancanegara. Pemerintah daerah bersama komunitas adat terus berupaya menjaga keberadaan tradisi ini agar tidak punah di tengah perubahan zaman. Keunikan arsitektur rumah pohon Korowai akhirnya menjadi warisan budaya yang menyimpan nilai sejarah. (wrd)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos