Ruang Kerja Disegel, Bupati Tasikmalaya Kabur Lewat Pintu Belakang

TASIKMALAYA | Priangan.com – Ruang kerja Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin, pada Selasa (23/9/2025) disegel mahasiswa dan warga Parungponteng. Aksi ini merupakan puncak kekecewaan warga atas kerusakan Jalan Cimanisan–Warung Legok yang sudah 14 tahun tak tersentuh perbaikan. Ironisnya, Cecep justru mengaku tidak mengetahui kantornya disegel meski saat aksi berlangsung ia masih berada di dalam gedung.

“Enggak tahu saya,” singkat Cecep ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat. Padahal, sebelum penyegelan terjadi, Cecep disebut tengah memimpin rapat dengan Perhutani dan Dinas Pertanian di ruang kerjanya. Setelah rapat, ia berpindah ke ruangan lain dan kemudian diduga meninggalkan kantor melalui akses lift yang langsung menuju parkiran basement. Aksi menghindar ini membuat massa semakin geram. “Sudah keluar tadi lewat belakang,” ujar salah seorang pendemo yang berjaga di halaman.

Unjuk rasa dimulai dengan orasi di depan kantor bupati yang dijaga ketat aparat kepolisian dan Satpol PP. Namun karena tidak ditanggapi, massa yang terdiri dari mahasiswa dan warga Parungponteng akhirnya menggeruduk lantai dua dan menempelkan segel di pintu ruang kerja bupati. Tindakan itu dilakukan karena mereka menilai pemerintah daerah tidak serius merespons persoalan infrastruktur yang sangat vital bagi kehidupan warga.

Koordinator aksi, Farid Apepi, menegaskan bahwa penyegelan ini adalah puncak kekecewaan setelah dua kali audiensi tidak menghasilkan solusi. Ia menyebut kerusakan Jalan Cimanisan–Warung Legok sudah terlalu lama diabaikan. “Sudah 14 tahun jalan rusak dan tidak diperbaiki. Ini bukan sekadar jalur transportasi, tapi urat nadi perekonomian warga. Kami tidak bisa terus dibiarkan dalam kondisi seperti ini,” tegas Farid.

Menurutnya, perbaikan jalan seharusnya sudah menjadi prioritas Pemkab Tasikmalaya karena jalur tersebut tercatat sebagai jalan kabupaten. Namun fakta di lapangan, janji pemerintah hanya berhenti di atas kertas. Kekecewaan semakin memuncak ketika bupati justru menghindar dari media dan masyarakat dengan cara meninggalkan kantor lewat pintu belakang.

Lihat Juga :  Bupati Tasikmalaya Geram, Menu Tutug Oncom di Program Makanan Gratis Disorot Publik

Bagi warga Parungponteng, aksi ini bukan akhir. Mereka berkomitmen terus mengawal agar Jalan Cimanisan–Warung Legok benar-benar masuk prioritas pembangunan tahun 2025. Penyegelan ruang kerja bupati, menurut mereka, adalah simbol bahwa rakyat sudah muak dengan janji-janji kosong pemerintah. (yna)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos