BANJAR | Priangan.com – Pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Banjar tahun 2026 tengah berlangsung di DPRD. Dalam proses itu, muncul usulan dari salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait pengadaan tiga unit kendaraan dinas dengan total anggaran sekitar Rp2 miliar. Usulan ini mencakup kendaraan untuk Wakil Wali Kota, satu unit bagi pimpinan instansi vertikal, serta satu lagi untuk kendaraan Patwal.
Namun, rencana itu belum tentu direalisasikan. DPRD Kota Banjar menilai kondisi keuangan daerah perlu menjadi pertimbangan utama sebelum menyetujui anggaran baru, terlebih saat pemerintah pusat mengumumkan adanya penurunan dana transfer ke daerah.
Ketua Komisi I DPRD Kota Banjar, Annur, menegaskan kalau pihaknya akan menelaah secara mendalam setiap usulan yang diajukan OPD, termasuk rencana pembelian mobil dinas tersebut.
“Usulan itu memang ada, tapi kami akan kaji kembali karena kondisi keuangan daerah sedang tidak memungkinkan. Dana transfer dari pusat tahun depan berkurang cukup besar,” ujar Annur, Sabtu, (11/10/2025).
Menurutnya, penurunan dana transfer yang mencapai sekitar Rp150 miliar menjadi sinyal kuat bagi pemerintah daerah untuk lebih berhati-hati dalam menetapkan alokasi anggaran. DPRD berpendapat, fokus anggaran sebaiknya diarahkan pada program yang berdampak langsung bagi masyarakat.
Ia menambahkan, prioritas utama adalah menjaga kelancaran biaya operasional dan pelayanan publik. Jika anggaran terbatas, maka program yang sifatnya tidak mendesak, seperti pengadaan kendaraan dinas baru, berpotensi ditunda atau bahkan dibatalkan.
“Untuk saat ini, yang paling penting adalah efisiensi. Anggaran harus diarahkan ke sektor yang benar-benar dibutuhkan masyarakat,” tambahnya.
Isu pengadaan mobil dinas ini sempat menjadi perhatian publik. Sejumlah warga menilai, rencana pembelian kendaraan baru tidak tepat dilakukan di tengah kebijakan penghematan. Mereka berharap pemerintah lebih fokus memperbaiki infrastruktur dan meningkatkan pelayanan dasar yang masih menjadi kebutuhan utama warga Banjar ketimbang membeli mobil dinas. (Eri)
