TASIKMALAYA | Priangan.com – Nurhayati Effendi belakangan ini digadang-gadang bakal turun gunung untuk mengikuti perhelatan pilkada Kota Tasikmalaya 2024. Baliho wanita kelahiran Tasikmalaya, 20 November 1969, itu bahkan sudah mulai bermunculan.
Di sekitaran Jalan Siliwangi, Kota Tasikmalaya, misalnya. Sosok Nurhayati terlihat eksis di sebuah baliho yang cukup besar. Baliho itu juga dihiasi sejumlah tulisan yang sarat akan unsur politis, seperti Nurhayati untuk Kota Tasikmalaya.
Selain itu, ada juga sejumlah tulisan yang lebih ke arah janji-janji politik yang biasa ditawarkan oleh para calon kepala daerah, seperti pendidikan gratis, kesehatan gratis, hak perempuan dan anak terlindungi, cari kerja mudah, sampai ekonomi maju. Hal ini tentu saja semakin memperkuat persepsi publik bahwa Nurhayati akan maju dalam perhelatan pilkada tahun ini.
Dihubungi via pesan singkat, Ketua Tim Nurhayati Bergema, Iqbal Taufiqurahman, menyebut kalau baliho itu dipasang oleh para relawan Nurhayati. Menurutnya, hal ini dilakukan sebagai bukti bahwa Nurhayati siap untuk maju dalam perhelatan pilkada Kota Tasikmalaya 2024.
“Ini menjadi bukti bahwa beliau siap untuk didorong maju sebagai calon wali kota. Bukan hanya oleh Nurhayati Bergema, tetapi juga oleh seluruh relawan Nurhayati yang ada,” tegasnya.
Ditanya soal peluang Nurhayati diusung dari PPP mengingat saat ini pendaftaran di tingkat DPC telah ditutup dan para pengurus di DPC notabene sudah menyodorkan satu nama untuk diusung sebagai calon Wali Kota Tasik, Iqbal meyakini kesempatan masih terbuka lebar.
Pasalanya, Nurhayati sendiri merupakan kader PPP yang sudah berkiprah sejak lama di tingkat pusat. Secara pribadi, ia tentu saja punya banyak kedekatan dengan para pengurus di DPP. Di sisi lain, menurutnya yang punya kewenangan untuk memutuskan siapa yang akan diusung oleh partai dalam pencalonan pilkada itu adalah DPP, maka ia dari itu, sampai detik ini para relawan tetap optimis bahwa Nurhayati akan mendapat SK dari DPP sebagai calon Wali Kota Tasikmalaya.
“Hal yang pasti akan jadi pertimbangan oleh DPP juga beliau kan harusnya terpilih lagi sebagai anggota DPR-RI, tapi lantaran suara partai tidak mencukupi, akhirnya harus gugur. Kami selaku relawan yakin beliau akan mendapat kompensasi atas hal itu dari partai, dan bisa saja bentuk kompensasi yang diberikan adalah berupa SK pencalonan wali kota,” tandasnya. (wrd)