TASIKMALAYA | Priangan.com – Seruan lantang menggema dari sudut kampus Sekolah Tinggi Teknologi Cipasung, Tasikmalaya, Sabtu (4/5/2025). Puluhan mahasiswa dari berbagai organisasi menggelar Refleksi May Day dengan tajuk provokatif: “Lebih dari Sekadar Libur, Sebuah Panggilan untuk Keadilan Sosial.”
Acara yang diinisiasi Himpunan Mahasiswa Tangerang Wilayah Priangan Timur (HIMATA-PT) ini bukan sekadar seremoni. Dalam forum yang dihadiri Himpunan Mahasiswa Teknik Industri STTC, Majlis Reformis Tasikmalaya, dan UKM Sanggar Harsa UNIK Cipasung, mahasiswa melayangkan kritik tajam terhadap ketidakadilan struktural yang terus menindas buruh dan petani.
“May Day bukan cuma tanggal merah. Ini momen perlawanan, pengingat bahwa negeri ini dibangun dari peluh buruh dan petani. Tapi mereka justru ditindas oleh sistem,” kata Rahman, Ketua HMTI STTC, dalam sambutannya.
Diskusi publik yang digelar di sela acara menyoroti persoalan mendesak: PHK massal, ketidakpastian kerja, hingga eksploitasi terhadap buruh sektor informal. Ketua Majlis Reformis, Wildan Faiz, menegaskan pentingnya sinergi antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat sipil.
“Kita enggak bisa cuma jadi penonton. Mahasiswa harus turun tangan. Apalagi tantangan makin kompleks—industri menuntut inovasi tapi rakyat masih terbelenggu,” ujarnya.
Acara berlanjut hingga malam lewat pertunjukan musikalisasi puisi dan akustik dari Sanggar Harsa. Lagu-lagu perjuangan menggema, memantik semangat kolektif hingga pembacaan deklarasi sikap mahasiswa dipimpin Ferry Tricha Yadi dari HIMATA-PT.
Dalam deklarasinya, mahasiswa menuntut: Pencabutan UU Cipta Kerja dan pengesahan RUU Ketenagakerjaan yang berpihak pada buruh; Pengakuan hukum untuk pekerja rumah tangga, ojol, kurir, serta perlindungan pekerja sektor informal lainnya; Penghentian penggusuran rakyat kecil dan reforma agraria sejati; Penghentian proyek nasional yang merusak lingkungan dan pengesahan RUU Masyarakat Adat; dan Penolakan militerisasi di ruang sipil: kampus, pabrik, hingga desa.
Deklarasi ditutup dengan pekikan lantang: “Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia! Hidup Buruh yang Melawan!”. (yna)