GARUT | Priangan.com – Terletak di pusat kota bukan berarti bebas dari ancaman bencana. Kelurahan Paminggir, Kecamatan Garut Kota, justru termasuk salah satu wilayah yang masuk kategori rawan bencana, khususnya banjir bandang.
Hal ini membuat wilayah tersebut mendapat perhatian khusus dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut.
Sejarah kelam banjir bandang Sungai Cimanuk tahun 2016 masih membekas kuat di benak warga. Ratusan rumah di kawasan tersebut rusak dan terendam, meski tidak ada korban jiwa tercatat di Kelurahan Paminggir.
“Kalau di Kelurahan Paminggir memang tidak sampai menelan korban jiwa, tapi jumlah rumah yang rusak dan hanyut akibat banjir cukup banyak, mencapai ratusan,” ujar Camat Garut Kota, Rena Sudrajat, saat menghadiri kegiatan kesiapsiagaan bencana di Kantor Kelurahan Paminggir, Selasa (08/07/2025).
Kegiatan bertajuk Penyediaan Layanan Informasi tentang Bencana dan Kesiapsiagaan Masyarakat itu diikuti oleh 60 peserta, yang terdiri dari para ketua RT, anggota Linmas, dan para kader. Tujuannya adalah membekali warga dengan kemampuan mendeteksi dini serta menyebarkan informasi saat terjadi bencana.
“Kami latih bagaimana memberikan informasi akurat kepada warga saat tanda-tanda bencana mulai muncul. Misalnya dengan membunyikan kentongan atau peluit sebagai peringatan dini,” jelas Rena.
Selain penyampaian informasi, peserta juga dibekali pemahaman tentang jalur evakuasi di wilayah masing-masing. Pemerintah kelurahan bahkan menyiapkan anggaran hibah untuk pemasangan rambu-rambu evakuasi demi mempercepat respons jika terjadi situasi darurat.
“Warga harus tahu kemana arah evakuasi dan bagaimana cara menghindar ketika bencana terjadi. Ini bagian dari mitigasi yang sangat penting, terutama saat hujan deras dengan intensitas tinggi,” tambahnya.
Wilayah yang paling rawan terdampak banjir bandang di Kelurahan Paminggir, menurut Rena, meliputi RW 11, RW 12, RW 14, dan RW 17—yang kesemuanya berada di sepanjang bantaran Sungai Cimanuk.
Camat Rena, yang kabarnya tengah dipertimbangkan menjadi Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) oleh pimpinan daerah, menegaskan bahwa penguatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana harus dilakukan secara berkelanjutan.
“Penting untuk memastikan seluruh elemen masyarakat memahami risikonya dan tahu bagaimana harus bertindak. Keselamatan warga adalah prioritas utama,” tutupnya. (Az)