GARUT | Priangan.com – Ratusan warga dari berbagai komunitas di Kabupaten Garut dilatih kemampuan dasar pencarian dan pertolongan oleh Kantor SAR Bandung. Program ini digelar untuk memperkuat kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana maupun keadaan darurat.

Kepala Kantor SAR Bandung, Ade Dian Permana, menegaskan bahwa masyarakat bukan hanya objek yang dilindungi, tetapi juga bisa menjadi garda terdepan penyelamatan.

“Harapannya, peserta mampu menyelamatkan diri sendiri dan membantu orang lain saat terjadi musibah. Pengetahuan ini juga bisa mendukung tugas SAR di lapangan,” ujar Ade dalam kegiatan yang berlangsung di Cipanas, Kamis (28/8/2025).

Menurutnya, pelatihan ini mengacu pada regulasi nasional terkait pembinaan potensi SAR, sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 dan Perpres Nomor 21 Tahun 2017. Karena itu, masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana menjadi sasaran utama pemberdayaan.

Materi yang diberikan meliputi keterampilan pertolongan pertama pada kecelakaan serta tata cara membantu operasi SAR yang cepat, aman, dan terkoordinasi. Total ada 160 peserta dari berbagai organisasi maupun perorangan di Garut yang ikut serta.

Anggota Komisi II DPRD Jawa Barat, Dede Kusdinar, turut hadir dan memberi apresiasi. Ia menilai keterlibatan warga dalam kegiatan semacam ini merupakan langkah tepat dalam mitigasi bencana.

“Ilmu yang didapat di sini sebaiknya ditularkan lagi ke lingkungan masing-masing. Dengan begitu, risiko bencana bisa ditekan. Saya berharap kegiatan ini bukan hanya sekali, tapi berkelanjutan,” ungkap Dede.

Ia juga menekankan pentingnya mental kuat dan keberanian bagi para peserta. “Yang dihadapi tidak ringan. Saya berharap para relawan benar-benar siap, punya jiwa penolong, dan berani mengambil tindakan ketika ada musibah,” katanya.

Melalui kegiatan ini, masyarakat diharapkan tak hanya lebih sigap menghadapi bencana, tapi juga menjadi bagian dari gerakan kemanusiaan yang saling menopang ketika situasi darurat terjadi. (Az)