KIEV | Priangan.com – Di tengah penyelesaian konflik Rusia – Ukraina, pada 19 Januari 2025 Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan untuk gencatan senjata hingga 21 April. Hal tersebut mendapatkan respon dari Pemimpin Ukraina Vladimir Zelensky.
Vladimir Putin mengumumkan untuk menghentikan serangan sementara, yang dimulai dari Sabtu 18.00 hingga 21 Apil mendatang atau selama 30 jam mendatang. Hal tersebut dilakukan karena dalam beberapa hari ini Rusia akan merayakan hari Paskah.
Pemerintah Putin juga telah mengumumkan untuk tetap bersiaga untuk “menanggapi setiap serangan atau provokasi” yang bisa saja dilakukan oleh pasukan Kiev, terutama menurut Kementerian Pertahanan Rusia, Ukraina telah melanggar kesepakatan gencatan sejata sebanyak 100 kali.
Menanggapi hal tersebut, Zelensky akan mengikuti keputusan Putin tersebut, Zelensky juga mengajukan untuk memperpanjang gencatan senjata lebih dari 30 jam, “Ukraina akan bertindak dengan cara yang sama, diam sebagai respon terhadap diam, serangan sebagai respon terhadap serangan,” ungkapnya.
Namun, dibalik respon tersebut, Zelensky menuduh Rusia atas gencatan tersebut sebagai bentuk mempermainkan nyawa manusia, dan juga menganggap bahwa serangan masih berlangsung terutama di berbagai tempat di Rusia yang tidak diketahui.
Konflik Ukraina-Rusia masih dalam upaya negosiasi dalam penyelesaian konflik, pengumuman Putin dalam melakukan gencatan senjata selama 30 jam mendatang merupakan upaya dalam mengamankan keamanan nasional pada hari besar negara tersebut. (yna)
