Puskesmas Cigalontang Tekan Angka Kematian Ibu Hamil Lewat Inovasi Dorayaki

TASIKMALAYA | Priangan.com – Upaya menekan angka kematian ibu di Kabupaten Tasikmalaya terus dilakukan melalui berbagai cara. Salah satu inovasi yang hadir dari lini pelayanan dasar adalah Program Dorayaki atau Donor Darah Upaya Penyelamatan Kematian Ibu yang diinisiasi oleh Puskesmas Cigalontang.

Kepala UPTD Puskesmas Cigalontang, Ayi Luqmanul Hakim, menjelaskan kalau program ini sudah berjalan sejak tiga tahun terakhir dan lahir dari kekhawatiran atas tingginya angka kematian ibu hamil yang terjadi di wilayahnya pada tahun-tahun sebelumnya.

“Setelah kami telaah, penyebab terbanyak adalah kasus pendarahan. Anemia. Maka dari itu, kami coba mencari jalan keluar. Donor darah menjadi pilihan yang memungkinkan dan bermanfaat langsung,” kata Ayi, Sabtu, 16 Agustus 2025.

Ayi menambahkah, inovasi program Dorayaki ini digerakkan melalui kerja sama dengan PMI. Dalam setiap pelaksanaannya, program ini bisa mengumpulkan hingga 30 labu darah. Jumlah itu tentu saja sangat berarti, terutama saat dibutuhkan dalam penanganan kasus kegawatdaruratan ibu hamil dan bersalin.

Menurutnya, sejak program ini dijalankan, tren kematian ibu hamil akibat pendarahan mengalami penurunan yang cukup signifikan. Meski ia tidak merinci berapa jumlah pastinya, Ayi menyebut kalau dampaknya sudah bisa dirasakan langsung oleh tenaga medis maupun keluarga pasien.

“Harapannya, program ini bisa terus berjalan dan jadi penguat sistem layanan kesehatan ibu di puskesmas. Minimal, kita tidak lagi khawatir soal ketersediaan stok darah,” kata Ayi.

Ia menambahkan, program ini bukan hanya bertujuan untuk kebutuhan medis semata. Dorayaki juga menjadi sarana edukasi agar masyarakat tidak takut untuk mendonorkan darah, sekaligus mempromosikan gaya hidup sehat.

Selain Dorayaki, Puskesmas Cigalontang juga menurutnya sudah menyediakan layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk masyarakat. Layanan ini mencakup pemeriksaan fisik, laboratorium, hingga kesehatan jiwa, dan tersedia setiap hari untuk masyarakat umum.

Lihat Juga :  Hari Keluarga Nasional, Menteri Wihaji Ajak Ayah Lebih Hadir di Rumah

“Buat masyarakat yang ingin mengakses layanan CKG, cukup datang ke Puskesmas dengan membawa KTP, atau bisa juga daftar lewat aplikasi Satu Sehat Mobile atau WA Chatbot Kemenkes,” jelas Ayi.

Lihat Juga :  Antisipasi Banjir, Warga Bojong Tritura Kota Tasik Bersih Bersih Sungai

Meski begitu, partisipasi masyarakat terhadap program CKG masih dinilai belum optimal. Menurut Ayi, masih banyak warga yang merasa sehat dan akhirnya enggan untuk melakukan screening.

“Untuk itu kami akan menggelar Puskesmas Keliling agar layanan ini lebih menjangkau masyarakat di pelosok. Targetnya, deteksi dini bisa dilakukan sebelum muncul gejala,” pungkasnya. (wrd)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos