Puluhan Siswa SMK di Cipatujah Keracunan Usai Santap Menu MBG, Pemkab Lakukan Penanganan Cepat

TASIKMALAYA | Priangan.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan setelah puluhan pelajar SMK Negeri Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, dilarikan ke fasilitas kesehatan akibat mengalami gejala keracunan, Rabu (1/10/2025).

Para siswa dilaporkan mengalami mual, pusing, sakit perut, hingga diare beberapa jam setelah menyantap hidangan MBG yang terdiri dari nasi, ayam goreng, tahu, timun, dan jeruk. Video amatir warga memperlihatkan korban harus ditangani di dalam ambulans karena kapasitas ruang perawatan penuh.

Kepala Desa Padawaras, Yayan Siswandi, menyebut sejumlah pelajar bahkan sempat menunggu di antrean karena lonjakan pasien cukup tinggi.
“Sebagian ditangani di Pustu Padawaras, sebagian lagi di ambulans. Jumlahnya lumayan banyak, jadi penanganannya harus bergantian,” ucap Yayan.

Dari data Puskesmas Cipatujah, 14 siswa dibawa ke pusat kesehatan tersebut dengan kondisi lemas. Kepala Puskesmas Cipatujah, Cepi Anwar, mengakui tim medis sempat kewalahan.

“Benar, ada belasan anak dengan gejala serupa. Karena datangnya bertahap, kami tangani satu per satu. Saat ini kondisinya berangsur stabil,” jelasnya.

Selain itu, enam pelajar lainnya yang juga berasal dari SMK Negeri Cipatujah dirujuk ke Puskesmas Bantarkalong. Kepala Puskesmas Bantarkalong, Riski Tazali, membenarkan hal itu.

“Kami menerima enam pasien dengan keluhan yang sama. Dugaan sementara memang akibat konsumsi makanan dari program MBG,” ujarnya.

Berdasarkan informasi, dapur penyedia layanan SPPG menyalurkan hampir 4.000 porsi makanan dalam hari yang sama, tidak hanya untuk siswa SMK dan SMA, tapi juga ke jenjang SMP dan SD.

Menanggapi kejadian tersebut, Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al Ayubi, langsung menginstruksikan jajaran pemerintah kecamatan dan puskesmas untuk fokus menangani korban.

“Kami menerima laporan adanya keracunan di Cipatujah. Saya sudah tugaskan aparat dan tenaga kesehatan untuk turun langsung. Prioritas utama adalah memastikan kondisi para siswa tertangani,” tegasnya.

Lihat Juga :  Tantangan Ekonomi dan Ketegangan Global jadi Pembahasan Pertemuan Pleno Partai Komunis Tiongkok

Asep menambahkan, kasus ini menjadi peringatan bagi penyelenggara program MBG agar memperketat standar sanitasi dan higienitas dapur penyedia.

Lihat Juga :  100 Hari Wali Kota Tasik: Program Terlalu Umum, Arah Pembangunan Tak Terlihat

“Gubernur sudah mengingatkan dalam rapat bersama, semua pihak harus serius memperbaiki standar pengelolaan makanan. Kalau cara masaknya keliru, manfaat gizi yang diharapkan justru hilang,” tandasnya. (yna)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos