GARUT | Priangan.com – Pembangunan Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap (Getaci) kian nyata. Proyek strategis nasional yang digadang menjadi jalan tol terpanjang di Indonesia ini dipastikan bakal melintasi 37 desa di 7 kecamatan Kabupaten Garut.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR, Rachman Arief, mengungkapkan lelang Tol Getaci masuk dalam daftar 19 proyek jalan tol yang akan digelar tahun depan dengan total perkiraan investasi mencapai Rp 408,68 triliun. “Untuk tahap persiapan 19 proyek tol KPBU, dialokasikan anggaran Rp 23,33 miliar. Salah satunya Tol Getaci,” ujarnya dalam rapat bersama Komisi V DPR di Senayan, Jakarta.
Di Kabupaten Garut, desa-desa yang masuk jalur tol tersebar di Kecamatan Kadungora, Leuwigoong, Garut Kota, Leles, Karangpawitan, Banyuresmi, dan Cilawu. Beberapa di antaranya adalah Desa Hegarsari, Kelurahan Cimuncang, Desa Kandangmukti, Desa Jatisari, hingga Desa Dayeuhmanggung.
Sementara di Kabupaten Bandung, ada 28 desa dari 6 kecamatan yang juga terdampak. Secara keseluruhan, jalur tol Getaci membentang sepanjang 206,65 kilometer, terdiri dari 171,40 kilometer di Jawa Barat dan 35,25 kilometer di Jawa Tengah. Namun, dalam perkembangan terbaru, trase tol dipangkas hanya sampai Tasikmalaya untuk tahap awal.
Jika tuntas dibangun, Tol Getaci akan menggeser posisi Tol Terbanggi Besar–Pematang Panggang–Kayu Agung (Terpeka) yang saat ini memegang rekor sebagai tol terpanjang di Indonesia dengan 189 kilometer.
Proyek ini akan terbagi ke dalam dua seksi utama: Seksi 1 Junction Gedebage–Garut Utara sepanjang 45,20 kilometer, dan Seksi 2 Garut Utara–Tasikmalaya sepanjang 50,32 kilometer.
Tol Getaci sendiri sudah masuk daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan Permenko Perekonomian Nomor 21 Tahun 2022. Dalam aturan itu, target penyelesaian awal ditetapkan untuk ruas Gedebage–Tasikmalaya.
Kehadiran Tol Getaci diproyeksikan mampu membuka akses ekonomi baru, sekaligus menghubungkan jalur logistik antarprovinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah. Namun di balik ambisi besar ini, puluhan desa di Garut harus bersiap menghadapi perubahan besar yang akan mengguncang wajah wilayah mereka. (Az)