TASIKMALAYA | Priangan.com – Proyek perbaikan jalan amblas di ruas Mangunreja–Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya, kembali menjadi sorotan. Pasalnya, meski pekerjaan telah berlangsung, siapa rekanan pelaksana dan dari mana sumber anggaran berasal, masih jadi teka-teki. Sementara dua instansi teknis yang selama ini terlibat dalam penanganan bencana maupun pekerjaan infrastruktur, kompak melempar tanggung jawab.
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Tasikmalaya menyatakan hanya terlibat dalam tahap awal proses teknis. “Kami hanya terlibat dalam proses verifikasi lokasi sebelum kegiatan dilakukan,” ujar Risnandar, pejabat fungsional di Dinas PUTR, didampingi Kabid Tata Ruang, Yapit, Jumat (1/8/2025).
Menurut Risnandar, setelah verifikasi teknis selesai, penentuan siapa pelaksana dan bagaimana skema pembiayaan bukan lagi domain dinasnya. Meski begitu, ia menyebut proyek tersebut diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp1,5 miliar. “Informasinya ada bantuan dari PSDA Provinsi Jawa Barat sebesar Rp590 juta, dan sisanya dari APBD Kabupaten sekitar Rp900 juta,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Sapaat, menegaskan lembaganya tidak lagi terlibat dalam pengerjaan proyek jalan yang kini sudah berlangsung. “Sejak awal kami memang hanya menindaklanjuti bencana longsor. Setelah verifikasi, berdasarkan arahan pimpinan, sempat diterbitkan SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja) untuk salah satu rekanan,” jelas Sapaat.
Namun, lanjutnya, meski SPMK sempat diterbitkan, pelaksanaan proyek tertunda karena bertepatan dengan masa transisi kepemimpinan di Pemkab Tasikmalaya. “Kalau sekarang pekerjaannya sudah berjalan, saya tidak tahu. Itu di luar kendali BPBD,” ujarnya. (yna)