Proses Panjang Penemuan DNA, Tonggak Penting dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan

JAKARTA | Priangan.com – Perkembangan ilmu pengetahuan di bidang biologi memasuki babak baru ketika para ilmuwan mulai memahami dasar pewarisan sifat pada makhluk hidup. Proses panjang penelitian laboratorium dan perdebatan ilmiah akhirnya mengarah pada pengenalan DNA sebagai komponen utama yang menyimpan informasi genetik. Penemuan ini kemudian menjadi pijakan penting bagi kemajuan biologi modern dan ilmu kedokteran.

Jejak awal penemuan DNA inj dapat ditelusuri pada 1869 melalui penelitian Friedrich Miescher, seorang ahli biokimia asal Swiss. Dalam penelitiannya di Universitas Tübingen, Jerman, Miescher berhasil mengisolasi zat baru dari inti sel darah putih yang ia sebut sebagai nuklein. Pada tahap ini, zat tersebut belum diketahui fungsinya dan belum dikaitkan dengan pewarisan sifat, namun temuan ini membuka jalan bagi penelitian lanjutan tentang materi genetik.

Memasuki awal abad ke-20, para ilmuwan mulai mengkaji struktur kimia nuklein. Phoebus Levene mengidentifikasi bahwa DNA tersusun atas gula, fosfat, dan basa nitrogen. Meski demikian, anggapan saat itu masih menempatkan protein sebagai pembawa utama informasi genetik, karena DNA dianggap memiliki struktur yang terlalu sederhana untuk menjalankan fungsi tersebut.

Pandangan tersebut mulai berubah pada dekade 1940-an setelah Oswald Avery bersama Colin MacLeod dan Maclyn McCarty melakukan penelitian terhadap bakteri. Melalui serangkaian eksperimen, mereka menunjukkan bahwa DNA merupakan zat yang bertanggung jawab atas perubahan sifat genetik. Temuan ini menandai titik penting dalam pemahaman ilmiah, meski pada awalnya masih mendapat keraguan dari sebagian kalangan.

Kepastian peran DNA semakin menguat setelah eksperimen Alfred Hershey dan Martha Chase pada 1952. Penelitian menggunakan virus yang menginfeksi bakteri tersebut menunjukkan bahwa DNA, bukan protein, yang membawa informasi genetik ke dalam sel. Hasil ini memperkuat kesimpulan bahwa DNA adalah materi dasar pewarisan sifat.

Lihat Juga :  Peristiwa Heroik di Balik Tanggal 1 Maret

Puncak dari rangkaian penelitian terjadi pada 1953 ketika James Watson dan Francis Crick mengungkap struktur heliks ganda DNA. Penemuan ini didukung oleh data difraksi sinar-X yang dihasilkan Rosalind Franklin serta kontribusi Maurice Wilkins. Struktur heliks ganda menjelaskan bagaimana DNA mampu menyimpan informasi genetik dan menggandakannya secara akurat dalam proses pembelahan sel.

Lihat Juga :  Asal Muasal Merantau, Tradisi yang Lahir di Tanah Minangkabau?

Penemuan DNA membawa dampak luas bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Pemahaman tentang mekanisme genetik mendorong lahirnya bidang biologi molekuler dan membuka peluang baru dalam dunia medis, termasuk diagnosis penyakit, pengembangan terapi, serta teknologi forensik. Hingga kini, DNA tetap menjadi pusat penelitian ilmiah dan berperan penting dalam memahami dasar kehidupan. (wrd)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos